Keren Banget! Alumni IPB Ini Bikin Inovasi Sistem Tanam Sayuran Pertama di Riau

- Rabu, 12 Oktober 2022 | 02:41 WIB
Mastika Wardhani, entrepreneur muda dengan inovasinya. (Z Creators/Rivo Wijaya)
Mastika Wardhani, entrepreneur muda dengan inovasinya. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Berawal dari kekhawatiran tentang terbatasnya ketersediaan sayuran bebas pestisida, Mastika Wardhani, alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini berinisiatif mendirikan Green House dengan sistem hidroponik.

Pendidikan yang ditempuhnya dalam jurusan Ekonomi dan Holtikultura membuatnya punya cukup ilmu dan bisa berinovasi dalam membuat Green House bernama Hall Hill Farm Indonesia.

-
Tanaman selada tanpa pestisida. (Z Creators/Rivo Wijaya)r

Melalui sistem rakit apung hidroponik, Mastika berhasil membudidayakan sayuran selada dengan cara menanam pada lubang styrofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam bak penampung. Selain itu, sistem ini membuat pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat karena kebutuhan nutrisi serta suplai oksigen dapat dipenuhi setiap saat.

-
Selada-selada yang siap dipanen. (Z Creators/Rivo Wijaya)

"Awal mula terbesit untuk membuat ini (rakit apung hidroponik), karena sulitnya mendapatkan sayuran yang bersih, sehat dan terbebas dari pestisida. Dan kalau ingin makan sayur justru kita harus memasaknya dulu, padahal kan sayuran ini akan lebih bagus nutrisinya jika di konsumsi secara mentah," ungkap Mastika Wardhani menjelaskan.

-
Green house milik Mastika tumbuh subur di dataran rendah. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Berlokasi di Jalan Pramuka, Lembah Sari, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Mastika juga menambahkan, bahwa sistem ini sangat cocok untuk pertanian di dataran rendah.

"Biasanya kan sayuran ini banyak di produksinya di daerah dataran tinggi dan suhu udaranya juga dingin. Nah, karena Riau suhunya panas dan dataran rendah, ditambah lagi setelah kita membaca beberapa literatur dan riset, sistem ini (rakit apung hidroponik) ternyata sangat cocok untuk pertanian di dataran rendah. Bahkan, sistim ini juga bisa menghemat 90 persen air dibanding pertanian konvensional, karena air di satu cycle bak ini bisa kita gunakan untuk tiga sampai empat bulan," terangnya.

Green House milik Mastika dapat menanam sayur dalam sekitar 1.380 lubang tanam, dimana jumlah sayuran yang ditanam bisa mencapai 4 ribu lebih sayuran. Waktu yang dibutuhkan dari awal tanam hingga panen sekitar 35 sampai 45 hari, dan sekali panen membutuhkan waktu seminggu.

Saat ini, Mastika masih menjangkau market masyarakat lokal, ibu-ibu komunitas dan suplai ke swalayan. Satu ikat sayur selada dijualnya seharga 12 ribu rupiah per ikat.

Artikel menarik lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Nandina Agisni

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X