Mengenal Tradisi Grebeg Syawalan di Klaten: Ribuan Warga Berebut Ketupat Pasca Lebaran

- Senin, 1 Mei 2023 | 13:00 WIB
Tradisi Grebek Syawalan. (Z Creators/Edelweis RatuShimaa)
Tradisi Grebek Syawalan. (Z Creators/Edelweis RatuShimaa)

Seminggu pasca lebaran, Pemkab Klaten menggelar tradisi grebeg syawalan di lokasi wisata Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29 April 2023). Ribuan orang berebut ketupat di kegiatan ini.

Dalam grebeg syawalan tahun ini, panitia mengarak 27 gunungan ketupat dan seribu ketupat siap saji. Gunungan syawalan ini sumbangan dari berbagai instansi di Klaten. Dari toko baju ternama sampai instansi pemerintahan maupun swasta.

Baca Juga: Cicipi Lupis Khas Pamekasan, Camilan Lezat yang Ada Jelang Hari Raya Ketupat

Sejak jam 8 pagi, gunungan ketupat diarak oleh para petugas dari bawah menuju bukit Sidoguro yang jalannya menanjak. Di atas, sudah ada panggung kehormatan dan ribuan warga yang menanti.

Nampak hadir Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya beserta istri (mewakili bupati Klaten Sri Mulyani yang berhalangan hadir), Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo beserta istri, Kepala Disparbudpora Sri Nugroho, dan pejabat lainnya.

Sebelum ketupat dibagikan, ada penampilan sebuah tarian sebagai ucapan selamat datang. Lalu berturut-turut sambutan dari para pejabat dan doa bersama, agar ketupatnya berkah.

Nampaknya ribuan warga yang sudah mengantri sejak pagi tersebut, tidak sabar segera merebut ketupat, saat Wakil Bupati Yoga Hardaya masih memberi sambutan. Banyak warga yang merengsek ke panggung. Namun hal tersebut bisa dihalau oleh para petugas.

Begitu sambutan selesai, warga tumplek blek berebut ketupat tersebut. Bahkan ada juga yang jatuh dan terinjak-injak warga lain. Namun petugas segera sigap dan menolong warga yang jatuh.

Mengapa warga sampai antusias memperebutkan sepotong dua potong ketupat? Padahal, memasak sendiri di rumah atau membeli kan bisa? Resiko terinjak-injak dan berdesak-desakan tidak ada.

Namun, inilah uniknya. Banyak warga yang masih mempercayai kalau mendapatkan ketupat di syawalan ini, ketupatnya penuh berkah. Sehingga tidak heran bila mereka mau menunggu sejak pagi, berpanas-panasan di depan panggung, berdesak-desakan, dan lain-lain.

"Berdesak-desakan tidak apa-apa, seru malahan. Ini saya mendapatkan ketupat tiga buah, banyak berkahnya ini," kata Risti, ibu muda asal Ceper, Klaten.

-
Tradisi Grebek Syawalan. (Z Creators/Edelweis RatuShimaa)

Warga lainnya asal Cilacap yang mudik ke Klaten, Puji Astuti juga mengaku senang mendapatkan ketupat meskipun perjuangannya berat, harus terdorong-dorong hampir jatuh.

"Ini saya dapat satu buah, tidak apa-apa cuma satu, yang penting berkahnya," kata Puji yang mengaku mengundur kepulangannya ke Cilacap demi ikut syawalan ini.

Ada juga warga yang tidak mendapatkan ketupat, namun dirinya memunguti sayur mayur yang tersisa. Ada terong, tomat, kacang panjang, kobis, sawi, dan lain-lain. Warga yang hadir di syawalan ini meyakini, semua yang ada di gerebeg syawalan ini ada berkahnya.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X