Kepolisian akan meningkatkan operasi rutin untuk mengamankan tempat ibadah umat Nasrani pascaledakan bom bunuh diri di gereja katedral Makassar .
Apalagi, saat ini umat Kristen tengah bersiap memperingati wafat Isa Al Masih. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.
"Asisten Operasi Kapolri nanti akan memberikan petunjuk ke wilayah terutama yang berkaitan dengan wafatnya Isa Al Masih dan kemudian ada kegiatan paskah," kata Argo, Minggu (28/3/2021).
Pengamanan kegiatan perayaan paskah ini akan dilakukan serentak di seluruh wilayah.
"Rangkaian ibadah ini tentunya menjadi bagian dari pengamanan yang kami lakukan yang nanti serentak kerjakan bersama," kata Argo.
Selain itu, Polri juga melakukan pengawasan di wilayah-wilayah yang menjadi daerah terorisme, berdasarkan data penangkapan selama operasi pencegahan dan penanggulangan terorisme sejak Januari hingga Februari 2021.
"Tentunya bagian dari identifikasi penyidik nanti ada beberapa lokasi di seluruh Indonesia jadi fokus dari pada penyidik Densus, apakah nanti dari hasil keterangan yang kami himpun, nanti apakah ada kaitan dengan yang terjadi di Makassar," kata Argo.
Ledakan bom tersebut melukai 14 orang warga dan pihak keamanan gereja yang saat ini dirawat di rumah sakit. Sementara, korban meninggal diduga adalah pelaku bom bunuh diri.
Untuk bom yang digunakan, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam menyatakan bom tersebut termasuk berdaya ledak tinggi atau high explosive.
"Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan," ujar Irjen Pol Merdisyam.
Ia mengatakan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu.
"Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu," katanya.