Kamu Sering Dengar Sel Punca, Apa Itu?

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 19:50 WIB
Ilustrasi sel punca. (Freepik)
Ilustrasi sel punca. (Freepik)

Kamu sering kan mendengar istilah sel punca? Apa itu sel punca?

Sel punca ternyata membawa banyak manfaat untuk penyembuhan penyakit. Misalnya osteoarthritis, luka bakar, patah tulang, sampai penyakit jantung.

Sel punca di Indonesia memang belum lama ada dan belum banyak dilirik orang. Namun  metode terapi sel punca semakin berkembang.

Direktur PT Bifarma Adiluhung dr. Sandy Qlintang mengatakan, sel punca mulai dikenal di Indonesia pada 1 Desember 2006. Saat itu dr. Boenjamin Setiawan, PhD, founder dan innovator dalam perkembangan stem cell di Indonesia yang memulai. 

"Dia membangun fasilitas yang disebut Stem Cell and Cancer Institute (SCI) di Pulomas,” tutur dr. Sandy Qlintang dalam keterangannya. 

Baca Juga: Milenial Wajib Tahu, 5 Penyakit Ini Paling Sering Menyerang Anak Muda

Kemudian di 2012 berdirilah fasilitas pertama di Indonesia untuk pengolahan sel punca, yakni Regenic. Terapi ini, kata dr. Sandy, mengandalkan stem cell autologus (bersumber dari pasien untuk pasien yang sama), stem cell alogenik (dari donor untuk pasien), dan metabolit sel punca (secretome). 

Kapasitas produksi maksimum untuk stem cell alogenik adalah 80 miliar sel atau setara dosis 1.000 pasien dan 15.000 liter secretome. Kolaborasi dengan universitas dilakukan, karena sel punca menjadi salah satu metode pengobatan yang aman dan direkomendasi.

“Kami bekerja sama dengan berbagai Universitas di Indonesia, khususnya sebagai pelopor dalam penelitian aplikasi klinis sel punca untuk indikasi osteoarthritis, luka bakar, dan patah tulang,” jelas dr. Sandy.

Baca Juga: Cacar Monyet Masuk Jakarta, Dinkes DKI Minta Warga Jangan Buat Stigma Negatif

Lalu pada 2021, sel punca pun dikembangkan di tiga rumah sakit, yaitu RSUD dr. Moewardi, RSUP dr. Sardjito, dan RS Hasan Sadikin untuk uji klinis sel punca pada pasien Covid-19 gejala berat, dengan dana hibah dari Ristek-BRIN dan dibawah pengawasan BPOM. Saat ini, kolaborasi pun bertambah di RSUP dr. Sardjito dan RSJP Harapan Kita untuk aplikasi klinis sel punca bagi pasien penderita cedera tulang belakang dan jantung.

-
Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel, Prof. dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK pun melakukan diskusi dengan Kemenkes, BPOM, BRIN, KPSPS dan Kalbe Farma. (Dok Kalbe Farma)

Kini pengembangan sel punca bahkan sudah semakin didukung oleh Kemenkes, BPOM, BRIN, KPSPS. Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel, Prof. dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK pun melakukan diskusi dengan Kemenkes, BPOM, BRIN, KPSPS dan Kalbe Farma tentang perkembangan penelitian dan aplikasi dari sel punca.  

"Kami bersilaturahmi mendiskusikan perkembangan penelitian dan aplikasi dari sel punca," ujarnya.
 

Artikel Menarik Lainnya: 

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X