Sejak beberapa hari terakhir, stok alkohol di sejumlah apotek menurun. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang membeli alkohol untuk membuat hand sanitizer sendiri.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ari Fahrial Syam mengatakan stok alkohol di apotek kosong sejak beberapa hari terakhir. Padahal, alkohol sangat dibutuhkan dalam kegiatan medis, apalagi di tengah wabah virus corona.
"Alkohol efektif untuk mematikan virus setelah satu menit," kata dr Ari saat dihubungi Indozone, Minggu (22/3/2020).
Meski alkohol ampuh untuk memerangi virus, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini meminta masyarakat untuk tidak membuat hand sanitizer sendiri. Sebab jika komposisinya tidak pas, dapat menyebabkan efek berbahaya bagi kulit.
"Jangan buat hand sanitizer sendiri, karena campurannya mudah terbakar," ujarnya.
Sebelumnya, dr Ari menyebut pihak UI telah membuat 600 liter hand sanitizer yang disalurkan ke RS Persahabatan dan RS Cipto Mangunkusumo.
Hand Sanitizer untuk Populasi yang Kekurangan Air Bersih
Sejak virus corona (Covid-19) mewabah di lebih dari 100 negara, resep membuat hand sanitizer beredar di internet. Dilansir dari Bustle, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memiliki panduan sendiri untuk membuat hand sanitizer.
Tetapi, ini dimaksudkan untuk populasi yang tidak memiliki akses ke air bersih, sabun, atau produk medis lainnya untuk membantu melindungi tubuh terhadap penyebaran kuman.
Daripada membuat hand sanitizer yang bisa membahayakan kulit sendiri, para ahli mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir.
Cuci tangan ini harus dilakukan sebelum berangkat kerja, saat tiba di rumah, batuk atau bersin, dan sebelum atau setelah makan. Pastikan kamu mencucinya setidaknya selama 20 detik.
