Pegang Peranan Penting Lawan Corona, Puskesmas Mampu Lakukan Skrining?

- Selasa, 7 April 2020 | 11:28 WIB
Dirjen Yankes Kemenkes Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS.  (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Dirjen Yankes Kemenkes Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS. (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

Puskesmas turut memegang peranan penting dalam upaya melawan virus corona (Covid-19) di Indonesia. Puskesmas berperan untuk mencegah, memberikan skrining, dan memberikan respons kepada masyarakat terkait penyebaran virus corona baru.

Lantas bagaimana kesiapan puskesmas dalam menghadapi pandemi seperti sekarang ini?

Menurut Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS mengatakan, seluruh puskesmas di Tanah Air sudah melakukan pelatihan secara daring online sehingga siap menghadapi Covid-19. Puskesmas juga sudah menjalankan prinsip-prinsip pencegahan, skrining, dan langkah yang harus dilakukan setelah hasil skrining diketahui.

"Salah satu peran yang dimiliki puskesmas adalah melakukan skrining terhadap Covid-19 di masyrakat. Metode skrining yang dilakukan adalah hasil penelusuran terhadp masyarakat yang diduga kontak erat dengan kasus positif," ujar Bambang dalam konferensi pers online di Graha BNPB Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Lebih lanjut dijelaskan, puskesmas melakukan wawancara dan penyelidikan epidemiologi terhadap masyarakat yang kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Setelah itu puskesmas akan menentukan siapa saja yang perlu dilakukan skrining setelah sebelumnya memberikan informasi dan edukasi.

-
Ilustrasi covid-19 (Freepik)

Skrining yang dilakukan oleh puskesmas ada 2 cara yaitu melalui rapid test antibodi dan mengambil swab pada tenggorok atau pangkal hidung yang kemudian akan diperiksa di laboratorium dengan teknik PCR.

"Puskesmas melakukan skrining sesuai dengan standar yang digunakan. Jika sudah ada hasilnya maka akan diberikan informasi kepada masyarakat, apakah hasilnya positif atau negatif," ucap Bambang.

Bagi masyarakat yang menjalani rapid test dan menunjukkan hasil positif namun tidak ada gejala sakit sedang atau berat, maka puskesmas menganjurkan untuk menjalani isolasi mandiri. Dalam masa isolasi mandiri, puskesmas dan rumah sakit setempat akan melakukan pendampingan untuk  menberikan edukasi, informasi, serta monitor hal-hal yang perlu dilakukan.

"Semuanya dilakukan melalui pemanfaatan ponsel, secara online," tandas Bambang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X