Bayi 54 Hari Meninggal karena Ramuan Herbal, Dokter: Jangan Campur-Campur Sendiri

- Kamis, 19 Januari 2023 | 19:15 WIB
Kiri: Ilustrasi bayi (Freepik/onlyyouqj) / Kanan: Ilustrasi ramuan jamu (Freepik)
Kiri: Ilustrasi bayi (Freepik/onlyyouqj) / Kanan: Ilustrasi ramuan jamu (Freepik)

Dr. Richard S.N. Siahaan,M.Si.,MARS, pakar kesehatan dari Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia, tidak menyarankan bayi diberi herbal atau jamu untuk mengatasi gejala penyakit tertentu.

Dikutip dari ANTARA, kata Richard, lebih aman jika bayi diberi minyak-minyakan untuk di luar tubuh ketimbang diberkan ramuan jamu.

"Menurut saya, kurang disarankan memberikan jamu ke bayi. Kalau mau ya minyak-minyak (untuk tubuh luar) atau dihirup, minyak esensial. Itu kan lebih aman," ujar Richard.

Baca juga: Kemenkes Buka Suara Soal Viral Bayi 54 Hari Meninggal Usai Minum Jamu

Dia menambahkan, rata-rata penelitian terkait jamu masih praklinis dan jika sudah ada studinya, hanya diperlukan untuk orang dewasa.

"Kalau dewasa, berat badannya itu yang aman 30 kilogram ke atas, itu dianggap dosis dewasa biasa kami kasih. 30 kilogram kurang lebih usia 12 tahun lah ya, masih aman,"  bebernya.

Richard mengingatkan agar masyarakat tidak sembarang mencoba meracik obat herbal. Ada baiknya kata Richard, warga berpegang pada panduan yang sudah ditebitkan Kementerian Kesehatan.

-
Ilustrasi bubuk untuk ramuan jamu (Freepik/wirestock)

Menurut Richard, sekarang ini belum banyak literatur yang membahas interaksi antara satu herbal dan lainnya. Oleh karena itu, dia sekali lagi menegaskan agar orang-orang menggunakan panduan meramu jamu yang sudah ada bukannya meracik secara sembarang.

"Pakai ramuan yang sudah ada. Terpercayalah, jangan nyampur-nyampur sendiri," tegasnya.

Pengobatan sendiri atau swamedikasi dilakukan untuk mengatasi kondisi sakit ringan semisal pusing. Namun, bila pusing atau gejala yang coba diatasi berkelanjutan, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Soal Kasus Bayi 54 Hari Meninggal Gara-gara Jamu, Dokter: Ortu Cukup Beri ASI dan Sufor

Lebih lanjut Richard mengatakan, khasiat jamu bukan hanya ditentukan dari pengobatan semata, tapi juga bahan bakunya, cara menanam, jenis tanah yang digunakan untuk menanam bahan itu, waktu panen hingga bagian mana dari bahan itu yang digunakan.

Sebelumnya, viral kasus seorang bayi berusia 54 hari dikabarkan meninggal dunia karena meminum ramuan daun kecipir dan kencur.

Bayi tersebut mengalami sesak napas dan terkena infeksi paru-paru usai meminum ramuan tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X