Berobat ke Dokter, Hindari Berbohong Tentang 6 Hal Ini

- Senin, 15 Juli 2019 | 14:36 WIB
photo/Ilustrasi/Pexels
photo/Ilustrasi/Pexels

Ketika mengalami keluhan pada tubuh dan tidak kunjung reda, hal terbaik yang dilakukan adalah pergi berobat ke dokter. Saat diperiksa, biasanya dokter akan menanyakan beberapa hal kepada pasien.

Dari sekian pertanyaan, beberapa di antaranya mungkin ada yang membuat pasien merasa kurang nyaman atau malu menjawab. Hal inilah yang akhirnya membuat si pasien terpaksa berbohong.

Padahal, itu tidak akan menguntungkan si dokter, malah akan merugikan si pasien. Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dihindari untuk berbohong kepada dokter:

1. Kebiasaan Minum Alkohol

-
photo/Ilustrasi/Pexels

Seorang pasien seringkali tidak jujur ketika ditanya apakah punya kebiasaan minum alkohol atau tidak. Ini jelas akan merugikan si pasien sendiri. Karena dengan tidak melaporkan jumlah alkohol yang diminum, akan menunda diagnosis dan pengobatan. Selain itu, jika dibiarkan terus menerus, penyalahgunaan alkohol dapat membuat hati rusak permanen hingga menimbulkan risiko pendarahan.

2. Kebiasaan Merokok

-
photo/Ilustrasi/Pexels

Banyak pasien yang enggan jujur kepada dokter kalau mereka punya kebiasaan merokok. Padahal, ini akan meningkatkan risiko buruk pada kesehatan si pasien. Toh, kalau saja si pasien berkata jujur, dokter akan langsung memberikan pemeriksaan lebih detail untuk membantu pasien berhenti merokok.

3. Pola Makan dan Olahraga Teratur

-
photo/Ilustrasi/Pexels

Beberapa dokter sudah sering menghadapi pasien yang tidak mendengarkan nasihat untuk menjaga pola makanan dan olahraga teratur. Ketika datang berobat, kondisi pasien tidak ada perubahan. Ini akan merugikan si pasien. Selain uangnya habis untuk berobat, pun kesehatan juga tidak kunjung didapat.

4. Konsumsi Obat-obatan

-
photo/Ilustrasi/Pexels

Ketika ditanya dokter tentang riwayat mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya pasien menjawab jujur. Hal ini bertujuan supaya dokter mengetahui efektivitas obat yang dikonsumsi pasien. Jika ternyata berbahaya, dokter bisa langsung memberikan antisipasi untuk mengatasi penyakit komplikasi pasien akibat obat-obatan.

5. Aborsi

-
photo/Ilustrasi/Pexels

Memang, aborsi adalah pertanyaan yang cukup sensitif bagi sebagian orang karena identik dengan hal negatif dari si pasien. Tak jarang, pasien pun memilih menutupi riwayat aborsi yang pernah dilakukan. Namun, hal ini sebenarnya sangat penting diungkapkan kepada dokter, apalagi bagi pasien yang ingin melakukan program hamil.

6. Riwayat Operasi

-
photo/Ilustrasi/Pexels

Biasanya, hal ini jarang ditanyakan langsung oleh dokter. Si pasien akan diberi sebuah formulir tentang riwayat medis yang pernah dialami, termasuk di dalamnya ada kolom riwayat operasi. Nah, saat seperti itu sebaiknya pasien jujur saja. Ini akan memudahkan dokter untuk melakukan alternatif pengobatan selanjutnya.

Editor: Administrator

Terkini

X