Mengapa Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Harus Dibatasi? Simak Penjelasan Ahli

- Kamis, 2 Maret 2023 | 14:00 WIB
Media Workshop Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023) (Dok. Germas)
Media Workshop Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023) (Dok. Germas)

Konsumsi gula, garam dan lemak berlebih disertai gaya hidup tak sehat adalah salah satu pemicu obesitas dan penyakit tubuh lainnya.

Obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik yang mengarah pada penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes sehingga perlu dicegah sedini mungkin.

Nutrifood bersama Kemenkes dan Badan POM RI mengimbau masyarakat terkait pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak serta cermat membaca label gizi kemasan yang telah dimulai pada 2013 guna mencegah obesitas.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Balita Obesitas, Ahli Gizi Tidak Anjurkan Kental Manis Pengganti Susu

 “Obesitas pada anak berpotensi memicu sindrom metabolik yang menyebabkan meningkatnya risiko penyakit tidak menular. Seseorang didiagnosis mengalami sindrom metabolik bila memiliki tiga atau lebih kondisi seperti kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, gula darah (glukosa) tinggi, rendahnya kadar kolesterol HDL (baik) dalam darah, tingginya kadar trigliserida dalam darah, dan tekanan darah tinggi. Berbagai kondisi tersebut seringkali dialami oleh orang obesitas,” kata dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinis.

Sebagai upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi.

“Mengonsumsi makanan sesuai anjuran dari Kemenkes RI yaitu jumlah sayur sebesar 2 kali lipat jumlah sumber karbohidrat dan protein, serta memerhatikan label kemasan sebelum membeli guna membatasi asupan gula, garam, lemak yang ada di makanan dan minuman perlu dibiasakan sedini mungkin untuk mencegah obesitas. Jangan lupa untuk memilih makanan dan minuman yang tinggi protein karena bisa menjadi sumber energi bagi tubuh anak dan remaja yang memiliki banyak aktivitas,” tambah dr. Marya.

Baca juga: Moms Wajib Tahu! Produk Susu Kental Manis Enggak Bisa Gantikan ASI 

Maka dari itu, kamu disarankan harus selalu memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan, yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian.

Yuk mulai batasi asupan gula, garam dan lemak dari sekarang demi cegah obesitas!

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X