Sempat reda, kasus COVID-19 di Jepang kembali melonjak. Berdasarkan data John Hopkins University per 24 Desember 2022, jumlah kasus harian di negara tersebut tembus 177 ribu dalam 24 jam atau sehari.
Sementara itu, angka kematian COVID-19 di Jepang mencapai 300 orang per hari. Setengah dari bayi dan anak yang meninggal akibat COVID-19 akhir-akhir ini disebut tidak memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Dikutip dari Japan Times, di sepanjang tahun 2022, ditemukan 41 kematian Omicron. Para pasien rata-rata tiba di rumah sakit dengan kondisi demam atau memiliki gangguan kesadaran.
Berdasarkan prefektur, Tokyo mencatat kasus COVID-19 mingguan terbanyak dengan 119.934 kasus. Kemudian disusul Aichi dengan 73.321 kasus, Kanagawa dengan 71.467 kasus, Osaka dengan 69.661 kasus dan Saitama dengan 61.690 kasus.
Sementara, total angka kematian COVID-19 di Jepang sendiri bertambah 2.052 kasus dari sepekan sebelumnya menjadi 55.593.
KBRI Tokyo minta WNI Jaga Diri di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengimbau agar seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) bisa menjaga diri di tengah lonjakan kasus COVID-19.
"WNI mohon jaga diri karena kasus COVID-19 di Indonesia sedang naik," demikian keterangan KBRI Tokyo.
Lonjakan kasus ini juga bebarengan dengan kasus influenza yang merebak saat musim dingin.
KBRI Tokyo juga mengimbau WNI untuk menghubungi hotline melalui kontak +81803506861 atau +818049407419 apabila dalam kondisi darurat.
Sementara itu, pelancong yang datang dari Indonesia ke Jepang diimbau untuk mendapat suntikan booster agar lebih aman.
Artikel Menarik Lainnya:
- KPK: Penyelamatan Danau Toba Penting untuk Optimalkan Aset Negara
- Jadi Tuan Rumah F1H2O, Kemenparekraf Bangun Infrastruktur di Danau Toba Jelang Kompetisi
- Setelah Bali dan Lombok, Kemenparekraf Sasar Danau Toba Jadi Lokasi Acara Internasional
