3 Penyebab Ketawa Sambil Nangis yang Harus Diwaspadai

- Selasa, 17 Mei 2022 | 21:00 WIB
Ketawa sambil nangis (Unsplash/@dani_franco)
Ketawa sambil nangis (Unsplash/@dani_franco)

Tertawa dan menangis adalah dua emosi yang berbeda dan saling berlawanan, karena pemicunya umumnya juga berlainan.

Tertawa biasanya muncul karena merasakan emosi positif yang bahagia, seperti menonton film komedi atau mendengarkan cerita yang lucu.

Sedangkan menangis timbul karena emosi negatif yang menyedihkan, misalnya mendapatkan kabar duka cita.

Namun, ada sebagian orang yang dapat tertawa sambil menangis secara bersamaan dalam satu waktu.

Sebagai contoh, tokoh Joker dalam film Joker sering terlihat tertawa kencang yang diiringi dengan tangisan yang tak terkendali.

Ternyata, kondisi ketawa sambil nangis bisa mengindikasikan beberapa kondisi gangguan kesehatan mental. 

Penyebab Ketawa Sambil Nangis

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut Indozone bagikan penyebab ketawa sambil nangis yang harus diwaspadai berikut ini.

1. Depresi

 

-
Ketawa sambil nangis dapat menandakan depresi (Unsplash/@dsamatkulov)

Depresi adalah gangguan suasana hati ekstrem yang menimbulkan ciri-ciri mulai dari perasaan sedih terus menerus hingga keinginan untuk mengakhiri hidup.

Penyebab depresi bermacam-macam, seperti tekanan batin akibat suatu masalah, mengalami peristiwa traumatis, atau memiliki penyakit serius.

Ciri-ciri depresi tak hanya muncul pada orang dewasa, namun juga sering timbul pada remaja maupun anak-anak, di antaranya yaitu:

  • Sering murung dan merenung.
  • Sedih dan gampang menangis.
  • Merasa tidak berharga dan mudah putus asa.
  • Cemas berlebihan sehingga emosi tidak stabil.
  • Perubahan pola tidur dan pola makan.
  • Tubuh terasa nyeri.
  • Muncul keinginan bunuh diri.

 

2. Bipolar

 

-
Ketawa sambil menangis pertanda bipolar (Unsplash/@dani_franco)

Gangguan bipolar atau dikenal sebagai maniac depression adalah penyakit mental yang membawa perubahan suasana hati yang ekstrem.

Tak hanya itu, orang yang mengalami bipolar juga akan mengalami perubahan pola tidur, berpikir, energi, bahkan perilaku.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X