Viral di media sosial TikTok seorang ibu memberikan susu kental manis (SKM) kepada anaknya yang berusia 7 bulan. Sang ibu menganggap susu kental manis setara dengan susu formula biasa.
"Bayi dikasih susu Frisian Flag dan Nextar. Bayi sering BAB tiap hari 10x babnya, mana nda pake popok," demikian narasi dalam video seperti yang dilihat Indozone, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Viral Video Anggur Merah Dioplos Susu Kental Manis dan Soda, Ini Kata Pakar Gizi
Menanggapi video viral tersebut, dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) dari RS Pondok Indah mengungkapkan bahaya SKM jika dikonsumsi bayi.
Susu kental manis dibuat melalui proses evaporasi dan memiliki kandungan protein rendah. Dalam proses pembuatannya, SKM ditambahkan gula untuk menonjolkan rasa manis.
"Susu kental manis artinya susu tapi dikentalkan dan dimaniskan dengan gula, jadi susu kental manis itu bukan kebutuhan secara fisiologis atau alamiah yang dibutuhkan bayi. Susunya kekentalan, nggak pakai formula, terus ditambah gula yang memang belum dibutuhkan bayi dalam jumlah banyak," jelas dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) kepada Indozone, Selasa (24/1/2023).
Susu kental manis memiliki kadar protein rendah dengan kadar gula yang tinggi. Satu takar porsi sama dengan empat sendok makan mengandung 130 kkal, dengan gula tambahan 19 gram, dan protein 1 gram.
dr Hinky menegaskan, bayi tidak membutuhkan susu yang kental karena ususnya belum mampu menyerap dengan sempurna. Jenis susu yang dibutuhkan bayi yang setara dengan air susu ibu (ASI)
"Yang dibutuhkan bayi itu bukan susu yang kental tapi bayi itu butuh susu yang setara dengan ASI pada 6 bulan pertama, kemudian pada usia 6 - 12 bulan itu susu formula lanjutan. Jenis susu itu mudah dicerna dan dapat diserap dengan sempurna, sehingga bisa menjadi sumber energi untuk tumbuh kembang," imbuhnya.
Anak bayi di bawah lima tahun (balita) yang mengonsumsi SKM terus-menerus, dikhawatirkan bisa mengalami diare secara berkepanjangan.
Baca juga: Susu Kental Manis Bisa Sebabkan Gigi Anak Rontok
SKM merupakan jenis pangan yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Oleh karenanya, organ tubuh bayi tidak mampu menyerap pangan tersebut dan akan terus mengeluarkannya melalui feses.
"Ususnya bayi belum mampu bekerja menyerap susu yang kental, ya anak akan diare karena tubuh nggak mengenal dan menggap berbahaya. Susu kental manis itu tidak dirancang produsen untuk bayi, bahkan tidak bermanfaat dan berbahaya," pungkas dr Hinky.
