Meksiko dan Kuba laporkan kematian dua orang warganya yang positif terinfeksi cacar monyet. Tapi, kedua negara tersebut tidak menghubungkan kematian keduanya dengan virus monkeypox.
Laporan ini menyusul kematian cacar monyet yang dilaporkan Brazil dan Ekuador bulan Juli lalu, tapi kasus kematian akibat cacar monyet masih sangat jarang terjadi.
Meski demikian, menurut Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO) melaporkan sedikitnya 21.200 kasus cacar monyet terkontaminasi di benua Amerika. Lebih dari 80 negara di seluruh dunia telah melaporkan kasus baru cacar monyet, termasuk Indonesia.
Baca juga: Vaksin Cacar Diklaim Tidak Efektif Melindungi dari Cacar Monyet Seumur Hidup
Kementerian Kesehatan Meksiko pada hari Selasa mengatakan bahwa para ahli sedang menyelidiki kematian pasien penderita HIV yang meninggal akibat komplikasi dan pneumonia setelah dinyatakan positif cacar monyet.
Sampai saat ini Meksiko telah mencatat 386 kasus dan 862 kasus terduga cacar monyet.
Otoritas Kuba mengatakan seorang pria Italia berusia 50 tahun meninggal pada hari Minggu usai terinfeksi cacar monyet sehari sebelumnya.
Kementerian kesehatan negara tersebut mengatakan bahwa wisatawan yang tiba pada 15 Agustus, kondisinya tidak stabil sejak hari Kamis dan langsung memburuk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperingatkan bahwa orang dengan imun yang lemah bisa berisiko mengalami gejala lebih serius dan kematian setelah terinfeksi cacar monyet.
