Wabah Covid-19 Ganggu Pengobatan TB, Ini yang Harus Dilakukan Layanan

- Selasa, 24 Maret 2020 | 14:59 WIB
Ilustrasi dokumen dokter. (Pixabay/Darko Stojanovic)
Ilustrasi dokumen dokter. (Pixabay/Darko Stojanovic)

Pandemi Covid-19 tak bisa dipungkiri membuat pengobatan penyakit lain seperti tuberculosis (TB) menjadi terhambat. Salah satunya karena tenaga kesehatan harus memecah fokus penanganan pasien.

Bahkan rumah sakit dan dokter paru yang tadinya hanya fokus melayani pasien TB dijadikan rujukan untuk pasien yang terinfeksi virus corona baru sehingga pasien TB harus mengalah.

Komite Ahli TB Indonesia, dr Pandu Riono, MPH, Ph.D, mengatakan pandemi Covid-19 memang membuat pengobatan terhadap pasien TB menjadi terganggu karena layanan kesehatan tidak siap menghadapinya.

Kendati demikian, layanan kesehatan tetap harus melakukan langkah antisipasi agar jangan sampai pasien TB terputus pengobatannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memonitor dukungan dari kader dan memastikan layanan berjalan seperti biasa.

-
Dokter tengah bekerja (freepik)

“Sudah ada datanya pasien TB, yang paling penting memang orang dengan TB itu tidak boleh putus pengobatannya terlebih dengan adanya Covid-19. Orang diabetes, hipertensi, asma, TB itu berisiko tinggi, tak boleh putus pengobatan,” ujar dr Pandu dalam telekonferensi Peringatan Hari TB Sedunia yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Selasa (24/3/2020).

Lebih lanjut dr Pandu mengatakan, data pasien TB dapat dimanfaatkan oleh layanan kesehatan untuk monitor. Bisa jadi tenaga kesehatan datang ke rumah pasien untuk memastikan tidak terputusnya pengobatan pasien. Baik yang resisten obat maupun yang non resisten.

“Jangan lagi ada orang yang putus pengobatan penyakit apapun, ini juga salah satu cara menekan kematian. Ini bebannya berat sekali, kita berlomba dengan kecepatan penularan, tidak bisa hanya dengan ngomong aja, harus bergerak cepat dan bertindak. Kalau ada mandat tak boleh keluar, layanan kesehatan harus mengantisipasi pengobatan,” ucap dr Pandu.

-
Tim medis tengah bekerja (freepik)

Dirinya berharap wabah Covid-19 bisa cepat teratasi agar pelayanan kesehatan terhadap pasien lain tidak terganggu. Di sisi lain, biarpun sekarang sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19, masalah TB tidak boleh diabaikan karena masih tetap berlanjut.

“TB lebih panjang, istilahnya long war sehingga butuh semangat dan strategi untuk antisipasi adanya gangguan layanan yang terjadi karena sibuk hadapi pandemi Covid-19,” pungkas dr Pandu.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X