Senin Siang Ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia

- Senin, 19 Juni 2023 | 14:37 WIB
Ilustrasi asap membubung ke langit dari lokasi kebakaran pabrik plastik di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (19/5/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)
Ilustrasi asap membubung ke langit dari lokasi kebakaran pabrik plastik di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (19/5/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Data IQAir menunjukkan bahwa Jakarta memiliki kualitas udara terburuk di dunia pada Senin pukul 13.30 WIB.

AQI US Jakarta mencapai 152, menempatkannya pada posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk. Saat ini, tingkat konsentrasi PM2.5 di Jakarta berada pada level 57,6 µg/m³.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini Bahaya Polusi Bagi Kesehatan Tubuh

Pada peringkat kualitas udara, Jakarta berada pada indikator merah yang menunjukkan bahwa udara di kota tersebut tidak sehat dibandingkan dengan kota lain di dunia.

Indikator oranye menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif, sedangkan indikator ungu menunjukkan tingkat keparahan yang sangat tidak sehat, dan indikator hitam menunjukkan tingkat keparahan yang berbahaya.

Baca Juga: Waspada! Sering Terpapar Polusi Udara Ternyata Bisa Turunkan Produksi Kolagen Bestie

Indikator hijau menunjukkan kualitas udara yang baik, sedangkan indikator kuning menunjukkan tingkat kualitas udara yang sedang.

Menurut skala IQAir, skor indeks 0-50 menandakan kualitas udara yang baik, 51-100 menandakan kualitas udara sedang, dan 101-150 menandakan kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Rentang 151-200 menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat, rentang 201-300 menunjukkan kualitas udara yang sangat tidak sehat, dan rentang di atas 301 menunjukkan kualitas udara yang berbahaya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan upaya pengurangan sumber polusi di Ibu Kota untuk menekan buruknya kualitas udara.

"Beberapa kebijakan untuk menghadapi menurunnya kualitas udara antara lain adalah meningkatkan kegiatan uji emisi, pengawasan emisi dari sektor industri dan juga berkoordinasi untuk pengetatan kebijakan ganjil-genap di Jakarta," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Selain itu, Asep menyebutkan, polusi udara di Jakarta dipengaruhi berbagai sumber emisi.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X