Di tengah ancaman cemaran zat kimia berbahaya pada obat, masyarakat diimbau untuk lebih teliti saat hendak membeli produk. Mulai dari memperhatikan jenis obat, bahan baku yang digunakan, hingga waktu kedaluwarsanya.
Meski beberapa produk obat memiliki waktu pakai dengan durasi cukup lama, namun ada kondisi sebuah obat bisa berkurang masa pakainya. Kondisi ini disebut sebagai Beyond Use Date (BUD).
Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof dr Zullies Ikawati, Ph.D menjelaskan, beyond use date (BUD) adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik, atau disiapkan, atau setelah kemasan primer dibuka atau dirusak.
Baca Juga: Obat Herbal Ini Aman dari Etilen Glikol, Ada Penelitiannya
"Kemasan primer di sini berarti kemasan yang langsung bersentuhan dengan obat, seperti botol, ampul, vial, blister, dan lain sebagainya," katanya saat dihubungi Indozone, Senin (21/11/2022).
Lebih lanjut, prof Zullies menerangkan, BUD penting diperhatikan saat membeli produk obat. Sebab, hal itu berguna untuk mengetahui batas waktu penggunaan obat setelah kemasan dibuka.
"Kalau (produk obat) sudah di atas beyond use date, tidak bisa dijamin keamanan (konsumsinya)," ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Penggunaan Parasetamol Dapat Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Beyond use date (BUD) ternyata memiliki arti berbeda dengan Expired Date (ED) yang juga tertera pada produk obat.
"Sedangkan ED adalah batas waktu penggunaan obat, pada obat yang belum dibuka kemasan primernya," imbuhnya.
Selain memperhatikan beyond use date dan expired date pada produk obat, baiknya juga lebih berhati-hati saat menyimpan obat. Pastikan menyimpan di tempat kering dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk memastikan efektivitas obat.
