INDOZONE.ID - Polio atau poliomyelitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Polio. Penyakit ini menyerang fungsi sistem saraf yang menyebabkan pengidapnya mengalami kelumpuhan atau bahkan kematian.
Pada 2014 lalu, pemerintah menyatakan Indonesia sudah terbebas dari penyakit polio. Namun belakangan, kasus polio kembali ditemukan pada anak berusia tujuh tahun yang berdomisili di Pidie, Aceh.
Berdasarkan penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, anak tersebut mengalami gejala demam dan tiga hari setelahnya mendadak lumpuh. Menindaklanjuti kasus ini, pemerintah pun kembali menetapkan penyakit polio sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Baca Juga: Baru 1 Kasus di Aceh, Kenapa Polio Ditetapkan Sebagai KLB? Ini Penjelasan Ahli
Peneliti keamanan dan ketahanan kesehatan global dari Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, M.Sc.PH menjelaskan, untuk mengatahui cara terhindar dari virus polio, masyarakat perlu mengerti dan memahami bagaimana virus tersebut ditularkan.
Virus polio ditularkan melalui fecal-oral (kotoran manusia yang masuk ke tubuh melalui mulut), dan berkembang di usus.
Ketika virus tersebut sudah masuk ke tubuh manusia, gejala yang paling sering timbul kurang lebih mirip ketika manusia terserang influenza atau flu. Antara lain:
Baca Juga: Kemenkes Tetapkan KLB Polio, Ini Gejalanya yang Wajib Diwaspadai Orang Tua
- Sakit tenggoroka
- Demam
- Kelelahan
- Mual
- Sakit kepala
- Sakit perut
Lantas, bagaimana cara mencegah agar anak tidak terinfeksi virus Polio?
Menurut dr Dicky, suatu negara atau daerah bisa terhindar dari potensi penularan virus polio jika sanitasi lingkungannya baik. Lalu, masyarakat membiasakan diri tidak buang air besar (BAB) di sembarang tempat.
Sementara di Indonesia sendiri, tidak dapat dipungkiri sanitasi lingkungan termasuk buruk dan menjadi rawan penyebaran virus.
"Kalau juga mekanisme pengolahan limbah rumah tangga itu bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak mencemari lingkungan atau air yang dikonsumsi masyarakat," ucap Dicky kepada Indozone, Senin (21/11/2022).
Baca Juga: Imunisasi Menurun, Kemenkes Sebut Indonesia Berisiko Tinggi Terinfeksi Polio
Sebagai pengingat, virus polio ini sangat rawan menyerang anak-anak dan belum ditemukan terapi secara spesifik. Sehingga, ketika seseorang mengidap polio, kemungkinan akan mengalami kelumpuhan, nyeri atau kelemahan pada otot, yang berdampak pada penurunan kualitas kesehatan hidup.
Oleh sebab itu, para orang tua diimbau untuk tidak egois dan segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat, guna menerima vaksinasi polio.
Kemudian mencegah pencemaran lingkungan, serta pengendalian infeksi dengan BAB di jamban dan mengalirkannya ke septic tank.
"Selain itu, upaya pencegahan lainnya yakni sering cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah makan, tetap pakai masker baik yang sakit maupun sehat," pungkas Dicky.