Dear Pemerintah! Jangan Buru-buru Cabut PPKM, Pakar IDI Ingatkan Risiko Ini

- Selasa, 27 Desember 2022 | 16:07 WIB
Ilustrasi suasana jika PPKM di Indonesia dicabut. (Freepik)
Ilustrasi suasana jika PPKM di Indonesia dicabut. (Freepik)

Wacana pencabutan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menimbulkan pro dan kontra. Salah satu yang menjadi kekhawatiran para ahli, kondisi pandemi COVID-19 di beberapa negara masih menunjukkan peningkatan.

Dewan Penasihat Satgas Penangan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof dr Zubairi Djoerban, mengingatkan, kondisi di beberapa negara tetangga di Indonesia menunjukkan tren kasus positif COVID-19 yang mengkhawatirkan.

Negara-negara tetangga RI yang mengalami lonjakan kasus antara lain Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan dan Australia.

"Kita tidak hidup sendiri, ada (lonjakan kasus) di China, Beijing yang ternyata satu hari kasusnya bisa 500 ribu. Kemudian yang tinggi banget seperti Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Australia, semuanya dekat kita dan kasusnya banyak banget," katanya saat menghadiri media briefing di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga: Wanti-wanti Epidemiolog soal Rencana PPKM Indonesia Dicabut Akhir Tahun

Faktor Pendukung Pencabutan PPKM Sudah Sesuai Kriteria

Lebih jauh, Prof Zubairi memaparkan, faktor pendukung penerapan kebijakan pencabutan PPKM di Indonesia, sudah sesuai kriteria yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

-
Dewan Penasihat Satgas Penangan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof dr Zubairi Djoerban. (Twitter/profesorzubairi)

Adapun kriteria pencabutan PPKM antara lain:

  • Kasus COVID-19 sudah turun drastis di bawah seribu
  • Kasur tempat tidur rendah
  • Angka positivity rate rendah

Meski demikian, perlu diingat bahwa penerbangan internasional sangat aktif, terutama jelang liburan akhir tahun. Sehingga yang perlu menjadi pertimbangan, ada kemungkinan kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat.

"Saya selalu bilang kebijakan sesuaikanlah dengan kondisi pandemi. Jadi, kalau misalnya sekarang PPKM dilepas, siap-siap untuk dipasang lagi. Jadi kalau misalnya (kasus COVID-19) naik lagi, siap-siap dipasang lagi (PPKM)," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X