Apakah Gagal Ginjal Akut pada Anak Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter

- Selasa, 8 November 2022 | 18:20 WIB
Ilustrasi anak yang terkena gagal ginjal akut. (Freepik)
Ilustrasi anak yang terkena gagal ginjal akut. (Freepik)

Di tengah pandemi COVID-19, kekhawatiran baru para orang tua kembali muncul. Bagaimana tidak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan cemaran zat berbahaya pada obat sirup anak.

Cemaran zat kimia itu yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), ada di beberapa produk obat sirup yang dikonsumi anak.

Temuan tersebut diduga menjadi penyebab banyaknya anak yang terdiagnosis gagal ginjal akut atau gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Baca Juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI Jakarta Setop Sementara Penggunaan Obat Sirup

Data per 6 November 2022, pihak Kemenkes pun telah mencatat kasus gagal ginjal akut di 28 provinsi sebanyak 324. Di antara kasus tersebut, sebanyak 102 anak dinyatakan sembuh. 

Lantas, bisakah gagal ginjal akut pada anak bisa sembuh total?

Menurut dr Henny Adriani, SpA(K), spesialis anak konsultan sub Nefrologi, pada dasarnya gagal ginjal akut pada anak bisa sembuh. Tetapi, akan ada tiga kemungkinan yang terjadi setelah anak didiagnosis.

Baca Juga: Daftar 69 Obat Sirup yang Ditarik BPOM Terkait Cemaran EG-DEG, Bakal Dimusnahkan

Pertama, ginjal pada anak bisa kembali berfungsi sempurna. Kedua, fungsi ginjal kembali tapi tidak 100 persen, hanya tersisa 50 persen. Kemudian ketiga, sembuh tetapi harus melakukan terapi cuci darah.

"Menurut tata laksana umum yang dikeluarkan IDAI dan Kemenkes, pada tahap perawatan akan diberikan fomepizole. Kalau diperlukan terapi lain seperti pengganti ginjal, dilakukan hingga ginjal berfungsi kembali normal," ucap Henny, dalam acara media workshop di Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).

Setelah dinyatakan sembuh, anak yang terdiagnosis gagal ginjal akut tetap perlu dilakukan pengawasan hingga berusia 18 tahun.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Polri Bidik Produsen Obat Sirup Merek Unibebi

"Setelah sembuh perlu dilakukan follow-up selama tiga bulan pertama, perlu datang ke rumah sakit setidaknya sebulan sekali untuk melihat tekanan darah, fungsi ginjalnya, dan produksi urine," kata Henny.

Oleh karena itu, Henny mengimbau para orang tua untuk lebih waspada terkait jenis obat yang dikonsumsi anak. Lalu, selalu melalukan pengecekan pada produksi urine.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X