Tak Bisa Diobati, Ini Penanganan Sindrom Marfan yang Bisa Dilakukan

- Sabtu, 31 Agustus 2019 | 13:09 WIB
photo/esdoctor.com
photo/esdoctor.com

Menurut dr. Tjin Willy dari Alodokter dalam keterangan resminya, sindrom Marfan adalah gangguan pada jaringan ikat yang terjadi akibat kelainan genetik. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi sebagai penunjang atau penghubung antara organ tubuh termasuk stuktur tulang.

Sindrom Marfan merupakan kondisi langka yang tidak bisa diobati. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Penanganan yang diberikan tergantung kepada gangguan yang dialami pasien.

1. Mata

-
photo/Pinterest

Bagi penderita sindrom Marfan yang mengalami rabun jauh, penggunaan kacamata atau lensa kontak dapat membantu mengatasi gangguan penglihatan. Pada pasien yang mengalami katarak, operasi katarak bisa dilakukan. Sedangkan untuk kasus glaukoma, penanganan bisa dilakukan dengan pemberian obat tetes mata, operasi, atau laser. Perlu diketahui, semua metode tersebut sifatnya hanya sebagai pencegahan agar glaukoma tidak semakin memburuk.

2. Jantung

-
photo/Google Sites

Pada pasien dengan keluhan penyakit jantung, dokter akan meresepkan obat penghambat beta (beta-blockers), seperti bisoprolol, untuk meringankan kerja jantung dan memperlambat pembesaran aorta. Bila pasien tidak bisa mengonsumsi penghambat beta, dokter akan memberikan obat lain, seperti irbesartan atau losartan. 

Namun, jika tingkat keparahan sudah cukup berat dan berpotensi mengancam nyawa pasien, dokter akan menyarankan untuk dilakukan pembedahan, yaitu dengan mengganti bagian aorta yang membengkak dengan bahan sintetik.

3. Tulang dan Sendi

-
photo/orthobullets.com

Penderita sindrom Marfan dengan tulang dada (sternum) yang menonjol ke luar umumnya tidak perlu ditangani, karena kebanyakan tidak menimbulkan masalah. Sebaliknya, tulang dada yang melekuk ke dalam perlu diperbaiki, karena dapat menekan paru-paru dan mengganggu pernapasan. Penanganan kondisi tersebut adalah dengan memperbaiki posisi tulang dada dan tulang rusuk melalui operasi.

Untuk penderita skoliosis, penanganan yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan yang dialami penderita. Pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, dokter akan menyarankan penggunaan korset tulang belakang. Namun, apabila kelengkungan tulang belakang sudah parah (40 derajat atau lebih) atau kelengkungan tersebut membuat saraf tulang belakang tertekan, dokter akan merekomendasikan langkah operasi untuk meluruskan kembali tulang tersebut.

Sedangkan, pada penderita sindrom Marfan yang mengalami nyeri sendi, dokter dapat memberikan paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Editor: Administrator

Terkini

X