Kasus COVID-19 di Indonesia Mendekati 5 Ribu, IDI Beberkan Penyebabnya

- Kamis, 3 November 2022 | 12:15 WIB
Ilustrasi positif COVID-19. (FREEPIK/user7350813)
Ilustrasi positif COVID-19. (FREEPIK/user7350813)

Dalam beberapa hari terakhir kasus COVID-19 di Indonesia mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Per Rabu (2/11/2022), penambahan kasus harian mencapai 4.837.

Lonjakan kasus kerap dikaitkan dengan ditemukannya subvarian Omicron XBB di Indonesia. Lantas, benarkan kenaikan kasus karena subvarian tersebut?

Baca juga: Penambahan COVID-19 Indonesia Hari Ini Capai 4.837 Kasus, Pasien Meninggal 32 Orang

Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Erlina Burhan, SpP, menjelaskan penyebab kenaikan kasus di Indonesia bukan hanya karena temuan subvarian baru melainkan ada beberapa faktor lainnya.

-
Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. (Instagram/@kemenkes_ri)

"Kita tidak bisa mengatakan kenaikan kasus karena subvarian XBB. Jumlah XBB yang dilaporkan juga masih sedikit, masih di bawah 20 kasus," katanya dalam konferensi pers PB IDI, Kamis (3/11/2022).

Lebih lanjut, dr Erlina memaparkan bahwa banyak masyarakat yang merasakan beberapa gejala awal COVID-19 seperti batuk atau pilek tetapi enggan memeriksakan diri dengan melakukan PCR. Dianggap ketika sudah memeriksa melalui tes antigen dan merasa cukup.

Baca juga: COVID-19 Indonesia Hari Ini Tembus 4 Ribu Kasus, Naik Dua Kali Lipat Dibanding Kemarin

"Penyebab lainnya salah satunya makin longgar dan lupa mengawasi orang-orang yang berisiko tinggi seperti lansia dan orang yang memiliki komorbid," lanjutnya.

"Selain itu aktivitas kehidupan juga mendekati normal, banyak orang-orang yang berkumpul, berkegiatan ramai-ramai, dan lupa dengan protokol kesehatan," tambahnya.

Oleh karena itu, dr Erlina dan PB IDI mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan virus Corona. Selain itu tetap menjaga protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi primer serta booster.

"Mengingat trennya naik 2 kali lipat, mulailah berhati-hati dan ada baiknya mengurangi jumlah orang yang berkumpul untuk mengupayakan penurunan kasus," pungkasnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X