Salah satu tantangan orangtua dalam mengasuh anak adalah menghadapi anak yang susah makan.
Ada anak yang melakukan gerakan tutup mulut, memilih makanan tertentu untuk dikonsumsi (picky eater), atau bahkan butuh waktu lama untuk menghabisi makanan.
Tentunya orangtua perlu memiliki trik-trik khusus untuk mengatasi tantangan tersebut.
Kali ini Indozone akan membahas mengenai anak yang makan dalam jangka waktu lama. Menurut dokter spesialis anak, dr Fransisca Handy Sp.A, sebenarnya waktu makan ideal yang direkomendasikan untuk anak adalah 30 menit.
Namun dirinya menekankan jika makan adalah proses belajar.
"Tidak ada hal yang bersifat saklek untuk proses makan anak karena masing-masing berbeda. Setiap anak dan orangtua harus sama-sama belajar," ujar dr Fransisca saat ditemui dalam suatu acara belum lama ini di Jakarta.
Mengenai aturan makan 30 menit, dr Fransisca mengatakan tidak terlalu mengikat.
"Bukan sekonyong-konyong anak harus selalu selesai makan dalam waktu 30 menit. Tapi lebih ke proses itu bisa dibangun," katanya.
Namun memang sebaiknya proses makan tidak berlarut-larut. Sebab hal itu bisa menyebabkan stres, baik bagi anak maupun pemberi makan.
Tak hanya stres, makan dalam waktu lama juga bisa berdampak pada porsi tak beraturan dan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi.
"Misalnya porsi sekali makan sesuai dengan kebutuhan anak. Tapi karena anak makannya lama di satu jam makan, di jam makan berikutnya masih bisa terasa kenyang. Jadinya anak makan dalam porsi lebih sedikit," kata dr Fransisca.
Oleh karena itu, orangtua harus pintar-pintar mencari solusi. Misalnya memberi makan yang disukai anak atau melihat mungkin ada masalah lain yang membuat anak susah makan. Contohnya anak kurang tidur.
"Kurang tidur bisa membuat anak rewel, jadinya dia susah makan. Ini adalah proses yang harus dilalui orangtua. Satu hal yang perlu dipikirkan orangtua adalah apakah komposisi makanan anak lengkap, apakah proses makan menyenangkan, apakah gizi terpenuhi," pungkas dr Fransisca.
