Ibu hamil diingatkan tentang pentingnya istirahat ketika melakukan perjalanan mudik. Hal itu diungkap oleh Dokter Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Universitas Surabaya (RS Ubaya), Amir Fahad.
Amir mengatakan, ibu hamil harus mendapatkan perhatian khusus, baik itu dari keluarga maupun orang-orang di sekitar.
"Ibu hamil harus mendapat perhatian khusus, baik dari ibu itu sendiri, keluarga, maupun orang-orang yang ada di sekitarnya, karena ini adalah kondisi yang spesial, mereka membawa satu janin yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama," kata Amir, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Dokter Jelaskan Kondisi Ibu Hamil yang Dilarang Puasa, Salah Satunya Mual
Dia mengungkapkan, batasan perjalanan untuk ibu hamil yaitu empat jam. Karena menurutnya, jika di atas waktu tersebut berpotensi terjadi stagnasi pembuluh darah yang mengakibatkan otot kram.
"Kalau masih di Indonesia, antarkota, jarak empat jam oke. Sarannya, dua jam sekali melipir, sekedar berjalan-jalan atau meluruskan otot. Tapi kalau perjalanannya jauh, di luar Indonesia sekitar 14 sampai 20 jam, sebaiknya tidak dulu," jelasnya.
Amir menambahkan, usia kehamilan yang ideal untuk melakukan mudik yaitu saat berada di trimester kedua.
"Trimester pertama untuk pembentukan organ sudah selesai, tetapi belum mencapai trimester ketiga untuk mencapai persalinan. Tapi bukan berarti yang trimester ketiga tidak boleh mudik, tetap boleh tapi dengan rule-rule khusus," tambahnya.
Kondisi hamil mempengaruhi hormonal ibu yang membuat lebih sensitif terhadap segala perubahan yang ada di sekitar, salah satunya untuk perjalanan mudik.
Baca juga: 4 Tips Cegah Sakit Pinggang saat Mudik Menggunakan Kendaraan Pribadi
Amir juga menekankan agar ibu hamil tetap memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi, serta tetap mengonsumsi vitamin hamil untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien janin.
"Kemudian, pakai juga pakaian yang longgar dan nyaman, perjalanan darat akan memakan waktu cukup lama dan membuat suhu naik dan gerah, dengan pakaian nyaman longgar akan lebih rileks," ujarnya.
Selain itu juga, Amir mengingatkan agar dokumen medis saat diperiksa sebelumnya turut dibawa, yaitu untuk berjaga-jaga saat terjadi kontraksi atau hal yang lainnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar sebelum memulai perjalanan juga konsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan kandungan aman.
