Tewaskan 27 Orang di Afrika, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Terhadap Virus Marburg

- Kamis, 30 Maret 2023 | 18:00 WIB
Ilustrasi virus Marburg. (Freepik/chatree-jyy)
Ilustrasi virus Marburg. (Freepik/chatree-jyy)

Virus Marburg belakangan menyita perhatian dunia, lantaran telah menewaskan 27 orang di Afrika. Laporan terkait virus marburg sendiri sudah diterima oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 13 Februari 2023 yang berasal dari Guinea Ekuatorial, Afrika.

Di Indonesia sendiri hingga kini belum ada kasus atau suspek penyakit Marburg dilaporkan, namun pemerintah tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada.

Baca juga: Virus Marburg Tewaskan 27 Jiwa di Afrika, Akankah Menyebar ke Indonesia?

Terkait penyakit tersebut, Indonesia melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment)  terhadap virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia rendah.

-
Ilustrasi virus Marburg. (Freepik/kjpargeter)

Dilansir website Sehat Negeriku, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus Marburg.

“Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg,” kata dr. Mohammad Syahril.

Terkait virus tersebut, pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.

Virus Marburg salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88%. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.

Baca juga: Virus Marburg Berpotensi Pandemi, Kemenkes Pantau Kedatangan dari Afrika

Virus Marburg masih satu keluarga dengan ebola. Penularan pada manusia kalau terjadi kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Bisa juga melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.

Gejalanya mirip dengan penyakit malaria, tifus dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia.

Sampai saat ini belum ada vaksin, namun masih dalam pengembangan. Saat ini ada 2 vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X