Agar Efektif, Ini yang Harus Diperhatikan saat Bersepeda

- Jumat, 10 Juli 2020 | 16:57 WIB
Warga mengenakan masker dan face shield saat bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Warga mengenakan masker dan face shield saat bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh. Ada banyak jenis olahraga yang bisa dipilih. Salah satu contohnya seperti yang sekarang ini sedang menjadi tren yakni bersepeda.

Walaupun terlihat mudah, namun bersepeda tidak bisa dilakukan secara asal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bersepeda bisa menjadi olahraga yang efektif dan berdampak baik bagi kesehatan. Contohnya dari segi durasi.

Spesialis kedokteran olahraga, dr Andhika Raspati mengatakan, American College of Sports (ACSM) telah mengeluarkan anjuran agar olahraga atau aktivitas fisik dilakukan minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang seperti misalnya bersepeda santai.

“Jadi kalau mau penuhi target itu, bersepeda bisa tiga kali seminggu dengan durasi 50 menit sampai satu jam. Tapi kalau misalkan baru mau mulai, enggak apa-apa enggak langsung 50 menit. Bisa bertahap dari 30 menit, 40 menit, lalu 50 menit,” ujar dr Andhika kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (10/7/2020).

Selanjutnya yang harus diperhatikan pula adalah jenis sepeda yang digunakan. Disarankan oleh dr Andhika untuk memilih jenis sepeda yang nyaman digunakan. Jangan hanya sekadar ikut-ikutan atau karena tertarik dengan model maupun warna.

“Jadi sebaiknya kalau beli sepeda dicoba dulu nyaman atau enggak. Rasakan, jangan yang posisinya terlalu membungkuk, hindari sepeda yang jarak antara sadel dengan pedal terlalu pendek karena bisa membuat enggak nyaman saat mengayuh,” kata dr Andhika.

Selain itu, yang harus menjadi perhatian adalah dari segi keamanan. Berbicara soal keamanan bersepeda, ada dua hal yang menjadi fokus yaitu medical safety dan keamanan berkendara.

Sebelum bersepeda, dr Andhika menyarankan ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Sebab bisa jadi tubuhnya tidak cukup sehat atau memiliki kondisi medis yang bisa berbahaya kalau bersepeda. Bila memang ada indikasi medis, maka harus diatasi dulu kondisinya baru bisa mulai bersepeda.

Lalu walaupun sehat, harus dilihat juga kebugaran tubuhnya. Belum tentu tubuhnya siap untuk langsung bersepeda dengan jarak jauh, durasi yang lama, atau kecepatan tinggi. Jadi bersepeda perlu dilakukan bertahap.

“Artinya mulai dari yang ringan, dari yang dekat-dekat dulu, sekadar keliling komplek, lalu durasinya pendek, kecepatan jangan terlalu tinggi, serta cari medan yang flat, jangan terlalu mendaki. Intinya adalah cari rute dan kegiatan bersepeda dimulai dari intensitas ringan, baru ditingkatkan bertahap,” ucap dr Andhika.

Terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah keamanan berkendara agar menghindari potensi kecelakaan. Gunakan peralatan yang memang dianjurkan untuk bersepeda seperti helm. Lalu untuk yang bersepeda di malam hari bisa menggunakan lampu atau reflective gear agar terlihat oleh pengendara mobil dan motor.

“Lalu di era Covid-19 seperti sekarang, bersepeda harus ingat protokol kesehatan. Jaga jarak, jangan bersepeda ramai-ramai atau bergerombol, maksimal lima orang tapi paling bagus sendirian. Selalu ingat pakai masker,” pungkas dr Andhika.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X