Imunisasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk membantu menurunkan risiko serangan suatu penyakit.
Pemberian vaksin ini sangat penting dan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, termasuk sejak anak baru lahir.
Dampak Imunisasi Anak
Setelah selesai diimunisasi, biasanya anak-anak tidak mendapatkan dampak serius.
Hanya, efek samping ringan yang umum terjadi adalah demam, menggigil, pusing, kemerahan di daerah suntikan, dan alergi.
Jika anak mengalami kondisi di atas pasca imunisasi, orang tua tidak perlu panik. Cobalah konsultasikan dengan dokter anak.
Jenis Imunisasi Anak Sesuai Usia
Umumnya, jenis vaksin yang diberikan kepada anak berbeda-beda, sesuai dengan usia mereka. Ada imunisasi wajib dan juga tambahan.
Imunisasi Wajib
Di Indonesia sendiri, ada 5 jenis imunisasi wajib untuk bayi yang diharuskan oleh pemerintah.
Biasanya, imunisasi wajib ini dapat diperoleh secara gratis di Posyandu dan Puskesmas.
- Hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan tiga kali. Pertama, pada waktu 12 jam setelah bayi baru lahir.
Pemberian vaksin kedua dilakukan saat memasuki bulan pertama, dan disuntikkan kembali antara bulan 3-6.
Namun terkadang, imunisasi hepatitis B ini bisa saja terlewatkan sampai usia anak 5 tahun.
Dalam kondisi ini, anak dapat diberikan imunisasi susulan (catch-up vaccination) sebanyak 3 kali.
- Polio
Imunisasi wajib polio ini diberikan secara bertahap yakni saat lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18-24 bulan, dan 5 tahun.
Bagi para orang tua, imunisasi polio penting dilakukan dan sebisa mungkin jadwalnya tidak terlewat.