Puluhan ribu orang di Amerika Selatan (AS) dilaporkan terpapar virus campak yang sangat menular, setelah menghadiri acara keagamaan yang cukup besar.
Acara itu merupakan pertemuan keagamaan yang digelar selama beberapa minggu, yang diadakan oleh Universitas Asbury di Kentucky, AS.
Tercatat, sekitar 10.000 hingga 20.000 orang menghadiri acara keagamaan tersebut. Salah satunya ialah seorang penduduk Asbury County.
Baca juga: Dokter Sarankan Penderita Campak Lakukan Isolasi agar Tidak Menularkan Virus
Ternyata, orang yang hadir di pertemuan tanggal 17 dan 18 Februari itu tidak divaksinasi virus campak. Enam hari setelahnya, pihak universitas mengumumkan bahwa peserta yang mengikuti acara keagamaan itu menderita campak.
Baca juga: Boleh Enggak Sih Vaksin Campak dan Booster Dilakukan Bersamaan? Ini Kata Pakar
Pihak kampus mendesak orang-orang yang menghadiri acara di waktu yang sama, dan tidak divaksinasi campak sepenuhnya untuk dikarantina selama 21 hari.
"Sejumlah besar orang yang menghadiri pertemuan itu dari seluruh Kentucky dan dari negara bagian dan negara lain mungkin telah terpapar," ungkap Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) As.
Pihak CDC menambahkan, kemungkinan virus dapat menyebar sehubungan dengan peristiwa tersebut, terutama di antara individu yang tidak divaksinasi atau kurang divaksinasi.
Artikel Menarik Lainnya:
