Kunyit merupakan salah satu bumbu rempah yang dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia. Selain itu, ternyata kunyit juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.
Memiliki banyak manfaat, kunyit juga tak jarang kerap dijadikan bahan ramuan untuk berbagai jenis obat herbal dan tradisional.
"Banyak sekali hasil riset tentang imminoturmeric atau kunyit untuk kesehatan. Tetapi sayangnya, pemanfaatnnya masih terkendala dengan sifatnya yang sulit larut dalam air jadi absorbisnya susah diserap tubuh," kata peneliti immunoturmeric, dr Apt. Dewi Setyaningsih dalam acara peluncuran produk Herbalife Nutrition Immunoturmeric, Kamis (15/12/2022).
Baca juga: 5 Manfaat Kunyit untuk Wajah, Bisa Bikin Wajah Makin Glowing dan Obati Jerawat
Lalu, apa saja ya manfaat kunyit untuk kesehatan? Yuk simak!
1. Sebagai Antioksidan
Kunyit merupakan tanaman rempah-rempah alami yang mengandung antioksidan. Antioksidan membantu tubuh mencegah beberapa penyakit antara lain kolesterol, penyakit jantung, dan lainnya.
"Kunyit bisa sebagai antioksidan karena mengandung kurkumin yang berfungsi melawan reaksi oksidatif dalam tubuh," ujar dr Dewi.
2. Sebagai Immunomodulator
Kunyit sendiri berguna sebagai imunomodulator atau membantu tubuh dalam memperbaiki respons biologis sistem imun.
Baca juga: Miliki Antiokdisan Tinggi, Ini 6 Manfaat Kunyit Putih untuk Kecantikan!
"Ada juga bukti bahwa kunyit sebagai imunomodulator, bisa mempengaruhi sel atau Makrofag dalam mengatur sistem imun," tambah dr Dewi.
3. Antikanker
Tak sampai situ, ternyata kunyit juga mengandung antikanker. Beberapa penelitian mengatakan bahwa kunyit mampu membunuh dan menghambat sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh.
4. Antiinflmasi
Lebih lanjut dr Dewi memaparkan, kunyit memiliki manfaat sebagai antiinflamasi. Kandungan dalam kunyit dipercaya mampu meredakan inflamasi atau peradangan.
5. Mencegah penyakit degenartif
Selain bisa meredakan peradangan, manfaat kunyit lainnya adalah dapat menghindari penyakit alzheimer. Selain itu, juga bermanfaat mengatasi depresi serta mencegah penumpukan protein yang dapat membentuk plak di otak.
