Berat Badan Harus Ditimbang Seminggu Sekali, Ini Alasannya

- Kamis, 4 Juni 2020 | 15:19 WIB
Ilustrasi menimbang berat badan. (Envatoelements/Vladdeep)
Ilustrasi menimbang berat badan. (Envatoelements/Vladdeep)

Kenaikan berat badan sering dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat yang menghabiskan waktunya di rumah saja selama hampir tiga bulan belakangan ini. Salah satu faktor pemicunya karena asupan makanan di rumah menjadi lebih banyak tetapi tidak diimbangi dengan aktivitas fisik. Kondisi ini dikenal dengan istilah gaya hidup sedentari.

Bila kenaikan berat badan dibiarkan, maka bisa menyebabkan obesitas. Padahal obesitas merupakan salah satu penyebab utama terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, serangan jantung, hingga stroke. Selain itu, imunitas tubuh juga bisa menurun pada seseorang yang obesitas.

Menurut spesialis gizi klinis dr Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, walaupun berada di rumah saja, gaya hidup sehat perlu diterapkan. Pertama adalah mengatur pola makan. Setiap harinya tubuh membutuhkan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Nutrisi tersebut bisa didapatkan dengan panduan makan ‘Isi Piringku’.

Cara mudah untuk menerapkan panduan makan tersebut adalah setengah piring diisi dengan karbohidrat dan lauk pauk. Lalu setengah piring lainnya diisi dengan sayur dan buah-buahan. Selain menerapkan pola makan gizi seimbang, jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik. Tidak harus yang berat, aktivitas ringan seperti senam aerobik, jogging, dan berenang bisa jadi pilihan.

-
Ilustrasi menimbang berat badan.(freepik)

“Penting juga untuk menimbang berat badan seminggu sekali. Alasannya karena kalau ada peningkatan atau penurunan tanpa menjaga pola makan dan aktivitas fisik itu perlu waspada. Takutnya ada kondisi kesehatan tertentu,” kata dr Raissa dalam sesi webinar.

Lebih lanjut dokter yang sering membagikan tips dan edukasi kesehatan di akun Instagram @dr.raissajuanda itu menjelaskan, kenaikan atau penurunan berat badan perlu diwaspadai jika mencapai 5% dari berat badan awal. Tak hanya itu, penting juga untuk memerhatikan gejala lain yang mungkin muncul.

Misalnya jantung sering berdebar-debar, tekanan darah naik, sering lapar, sering buang air kecil di malam hari, sering merasa haus, terjadi gangguan pencernaan atau bahkan tumbuh benjolan di bagian tubuh tertentu.

“Perlu diwaspadai takutnya itu gejala penyakit seperti diabetes, kanker, tiroid, gangguan pencernaan,” pungkas dr Raissa kepada Indozone saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X