Jangan Lakukan 5 Kebiasaan Buruk Berikut Untuk Menjaga Kesehatan Otak

- Selasa, 17 September 2019 | 13:17 WIB
ilustrasi/Medical News Today
ilustrasi/Medical News Today

Kesehatan seseorang bukan hanya dilihat dari ukuran pinggang, kondisi kulit, ginjal dan jantung tapi juga dari organ lain yang keberadaannya sangat penting untuk diperhatikan, yaitu otak.

Otak adalah salah satu organ yang punya peran sangat penting dan menjadi kunci dari hampir semua fungsi tubuh. Otak sebenarnya memiliki sifat yang sensitif dan kondisinya dipengaruhi oleh gaya hidup yang dijalani. Nah, untuk membuat otak kamu tetap sehat dan dapat berfungsi dengan baik, kamu harus menghindari lima kebiasaan buruk bagi otak seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Kurang minum

-
ilustrasi/brita

 

Kurang minur air bukan hanya berdampak pada kinerja fisik saja tetapi juga pada otak. Dehidrasi dapat menyebabkan timbulnya migrain, mood yang berubah-ubah, emosional, timbul rasa cemas, serta rasa lelah. Hal ini karena otak mengandung air dan saat tubuh mengalami dehidrasi maka volume organ akan berkurang dan mempengaruhi fungsinya.

2. Latihan fisik yang buruk

-
ilustrasi/pixabay

 

Dengan menjaga pikiran dan tubuh, akan meningkatkan kesehatan otak. Ketika seseorang kurang berolahraga, hal itu akan mempengaruhi daya ingat dan dapat menimbulkan penyakit demensia. Membaca dan bersosialisasi adalah kegiatan yang dikenal efektif untuk merangsang otak.

3. Menutup kepala saat tidur

-
ilustrasi/hopetocope

 

Tidur dengan keadaan kepala tertutup selimut dapat membahayakan otak, ini karena asupan oksigen berkurang dan sistem pernapasan yang tidak lancar. Karena saat seseorang tidur dengan menutup kepala, maka udara untuk bernapas berasal dari udara yang baru saja dihembuskan. Kurangnya oksigen yang mengalir ke otak dapat meningkatkan risiko demensia dan penyakit Alzheimer, menurut Capital FM.

4. Stres

-
ilustrasi/pixabay

 

Stres yang kronis dapat memicu produksi hormon steroid yang disebut kortisol. Hormon kortisol meningkat dalam tubuh dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon, kanker, pertambahan berat badan, penyakit jantung dan diabetes.

Tak hanya itu, stres juga berpengaruh pada kelenjar adrenal yang dapat memungkinkan seseorang mengalami kabut otak, kehilangan ingatan dan kecemasan.

5. Kualitas tidur yang buruk

-
ilustrasi/pexels

 

Kurang tidur setiap malam dan berjalan dalam jangka waktu yang lama dapat membahayakan otak, dan meningkatkan risiko gangguan neurologis. Ketika tidur, tubuh akan bekerja untuk mengeluarkan racun dan produk sampingan lainnya dari otak. Jika kekurangan tidur, maka tubuh dapat menunda proses pengeluaran racun dan justru membentuk zat berbahaya.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X