Stem cell mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Stem cell atau yang lebih dikenal dengan sel punca ialah sel biologis yang merupakan jejak utama DNA.
Sel ini dapat meremajakan diri dan menghasilkan lebih banyak sel yang berguna sebagai sumber pembentuk sel baru. Selain itu, stem cell bertugas memastikan setiap sel rusak digantikan dengan sel baru.
Dilansir dari website Kementerian Kesehatan, sel punca memiliki banyak jenis dan kategori, tapi secara umum dibagi menjadi sel punca embrionik dan sel punca dewasa.
Baca juga: Rafathar Harus Rutin Jalani Fisioterapi karena Alami Flatfeet, Apa Sih Penyebabnya?
Sel punca embrionik hingga saat ini masih menjadi kontroversi karena masalah etikal, dikarenakan memerlukan jaringan embrio manusia sebagai asalnya.
Sedangkan sel punca dewasa memiliki banyak sumber misalnya, dari otot rangka, sel-sel pada sumsum tulang dan darah serta umbilicus/tali pusar.
Sel punca dapat berubah menjadi sel asalnya dan dapat juga menjadi sel-sel khusus lain, dalam bentuk yang disebut sebagai sel progenitor.
Terapi sel punca dilakukan dengan syarat, yakni orang harus memiliki tali pusar yang masih tersimpan sejak lahir. Sel-sel dari tali pusat inilah yang digunakan sebagai sumber sel induk.
Jika tali pusat sudah tidak ada, jalan lain ialah menemukan donor tali pusat yang cocok.
Penyimpanannya sendiri tidak dapat dilakukan sembarangan, hal ini untuk menghindari kematian sel. Meskipun dikatakan efektif dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, sejauh ini biaya masih menjadi kendala dalam melakukan terapi stem cell.
Dilansir halodoc, untuk satu stem cell dibandrol dengan harga Rp1-1.5 per sel. Meski terlihat murah, tapi karena sel yang dibutuhkan mencapai ratusan juta sel sehingga membutuhkan biaya yang mahal.
Baca juga: Pfizer Indonesia Bakal Pasok Terapi Antiviral Oral COVID-19 di Rumah Sakit dan Apotek
Meski ada jaminan kesembuhan setelah melakukan terapi stem cell. Tapi prosedur tersebut juga tidak luput dari efek samping selama pelaksanaan terapi.
Itulah kenapa banyak hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan stem cell. Seperti masalah keamanan saat pelaksanaan berlangsung. Pasalnya, terapi yang dilakukan ini bisa saja menimbulkan efek samping berbahaya, seperti tumor atau reaksi alergi fatal.
