Waspadai Urine Berbusa, Bisa Jadi Tanda Ginjal Bocor

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 15:59 WIB
Ilustrasi orang yang mengalami gangguan pada ginjalnya. (Freepik)
Ilustrasi orang yang mengalami gangguan pada ginjalnya. (Freepik)

Penyakit gagal ginjal akut misterius yang kini tengah merebak di Indonesia, membuat sejumlah orang merasa khawatir dengan kondisi tersebut. Enggak jarang, mereka mulai mencari informasi terkait gejala atau tanda seseorang mengalami masalah pada ginjal.

Misalnya, ada seseorang yang bertanya mengenai gejala ginjal bocor kepada Prof Zubairi Djoerban. Melalui akun twitter miliknya, Prof Zubairi menjelaskan gejala jika seseorang bisa mengalami ginjal bocor.

“Apakah kalau ginjal rusak, protein akan bocor dan masuk ke urine, sehingga urine berbusa? Benarkah salah satu gejala bocor ginjal adalah urine berbusa?” ucap Prof Zubairi Djoerban melalui cuitan Twitter-nya dikutip Jumat, (21/10/2022).

Baca Juga: Profesor Zubairi Djoerban Angkat Bicara soal Pandemic Superbugs yang Menyebar di India

Secara singkat, Prof Zubairi menyebutkan tanda adanya masalah pada ginjal yakni urine yang berbusa.

“Busa itu salah satu gejala kadar protein tinggi dalam urine, dan memang bisa jadi pertanda adanya penyakit ginjal,” katanya.

Prof Zubaidi juga memberikan cara untuk melakukan pemeriksaan awal, apakah ginjal kamu mengalami kebocoran atau ada masalah lainnya.

“Sebetulnya sederhana. Periksa urine rutin saja. Nanti akan ketahuan apakah ada albumin di urine. Positif berapa? Positif 1, 2, atau 3 atau 4. Kalau 4 berarti ada bocor ginjal yang berat,” tuturnya.

Baca Juga: Prof Zubairi Sebut Gula Sulit Dihindari & Bisa Bikin Ketagihan, Begini Cara Menyiasatinya

Sementara itu, jika kamu ingin kembali memastikan tanda atau gejala ginjal kamu bermasalah, bisa melakukan beberapa langkah berikut ini.

“Kalau ingin tahu lebih rinci ada satu lagi pemeriksaan. Yaitu dengan menampung urine 24 jam, kemudian laboratorium akan mengukur secara kuantatif, berapa jumlah gram dari urine dalam 24 jam bocornya,” ucap Prof Zubairi.

Jika kondisi itu normal, lanjut Prof Zubairi, maka kondisinya harus kurang dari 150 mcg/mg. Jika lebih dari 500 mcg/mg, maka kondisi itu menjadi serius.

“Harusnya < 150. Namun kalau 500 itu berarti serius. Di atas 1000 lebih serius lagi. Kalau terbukti ada albumin positif, dilanjutkan dengan (periksa) urine protein atau albumin kuantitatif (selama) 24 jam,” imbuh Prof Zuibairi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X