Pria Penyintas Obesitas Berhasil Turunkan BB 28 Kg, Bagaimana Caranya?

- Jumat, 3 Maret 2023 | 19:30 WIB
Ilustrasi menimbang badan. (Freepik)
Ilustrasi menimbang badan. (Freepik)

Konsumsi gula, garam dan lemak berlebih disertai gaya hidup tak sehat adalah salah satu pemicu obesitas dan penyakit tubuh lainnya.

Obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik yang mengarah pada penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes sehingga perlu dicegah sedini mungkin. Maka dari itu, pola makan perlu diperhatikan.

Pria asal Jakarta, Meirza Hartoto (41), membagikan kisahnya dalam Media Workshop Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin yang digelar oleh Kemenkes dan Nutrifood di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023) sebagai penyintas obesitas. Meirza mengaku dirinya pernah memiliki bobot tubuh sebesar 100 kilogram di usia 21 tahun.

“Pada saat remaja, berat badan saya pernah mencapai hingga 100 kg yang membuat saya kesulitan menjalani berbagai aktivitas di sekolah karena pergerakan tubuh dan pernapasan yang sulit. Akibat minim edukasi terkait pola hidup sehat yang benar, saya juga pernah melakukan diet ekstrim yang menyebabkan psikis terganggu dan membuat rambut rontok parah," kata Meirza dalam siaran persnya.

Baca juga: Cegah Obesitas, Kemenkes dan Badan POM RI Imbau Masyarakat Batasi Konsumsi Gula 

"Sejak mempelajari pola hidup sehat yang benar dengan membatasi asupan gula, garam, lemak, dan aktif berolahraga, saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 28 kg ke angka ideal, yang disertai dengan peningkatan massa otot," lanjutnya.

-
Meirza Hartoto (kiri), dalam Media Workshop Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023) (Dok. Germas)

Selain penurunan berat badan, Meirza juga merasakan perubahan yang signifikan pada kondisi fisik yang terasa lebih fit, dan lebih produktif dalam beraktivitas.

"Saat ini saya bertekad menularkan semangat gaya hidup sehat serta mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitar agar tidak ada lagi anak dan remaja yang mengalami kondisi seperti saya dahulu,” tutupnya.

Kemenkes juga turut mengimbau masyarakat untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi agar mencegah obesitas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X