Diet Mediterania Dinilai Cocok untuk Orang Indonesia, Sesuai dengan Gaya Hidup

- Kamis, 2 Maret 2023 | 23:00 WIB
Ilustrasi diet mediterania. (Freepik/rawpixel-com)
Ilustrasi diet mediterania. (Freepik/rawpixel-com)

Diet mediterania merupakan pola makan yang dibuat berdasarkan konsumsi berbagai makanan tradisional dari negara Italia dan Yunani yang sudah dikenal sejak tahun 1960-an.

Menurut dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Cut Hafiah M.Gz, SpGK, FiNEM, AIFO-K,CSNC menilai bahwa diet mediterania sesuai dengan kebiasaan dan gaya hidup orang Indonesia.

Baca juga: Kisah Cewek Turunkan Berat Badan usai Diberitahu Dokter Bisa Mati Kalau Enggak Diet

Menurutnya, diet ini cenderung lebih sehat dan seimbang karena tetap mengutamakan makro nutrien, mikro nutrien, karbohidrat, lemak, hingga protein.

"Enggak menghilangkan karbo full, enggak, jadi tetap seimbang, disesuaikan sama kebiasaannya. Itu yang paling sesuai sama orang Asia, dan Amerika bahkan," kata Cut, dikutip dari Antara.

Cut juga mengatakan bahwa diet mayo memiliki keunggulan paling cepat menurunkan berat badan, di antara diet mediteranian, diet mayo, diet keto, dan diet intermittent fasting.

-
Ilustrasi diet mediterania. (Freepik/jcomp)

Akan tetapi, diet mayo juga cenderung cepat alami peningkatan berat badan (bounce back) apabila tidak disiplin menjalankannya.

Sementara diet keto dapat menurunkan berat badan dengan durasi tidak secepat diet mayo, akan tetapi memiliki efek jangka panjang penumpukan massa lemak yang tidak sejalan dengan berat badan yang dimiliki.

Baca juga: 6 Makanan Protein Tinggi Terbaik, Berapa Asupan yang Dibutuhkan?

"Karena kita intervensinya, diet ketogeniknya di Indonesia itu (cenderung) dengan menggunakan lemak yang jenuh. Sedangkan aslinya (yang betul) itu menggunakan lemak tidak jenuh," jelas Cut.

Cut juga menegaskan bahwa diet bukan semata-mata tentang keberhasilan yang ditujukkan pada perhitungan angka. Yan lebih penting bagaimana seseorang menjaga pola makan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaanya.

Terlepas dari itu semua, menurut Cut program diet harus berdasarkan pada kondisi masing-masing individu dan tidak  bisa disamaratakan untuk seluruh orang. Hal ini mengingat berat badan, tinggi badan, hingga aktivitas fisik setiap orang berbeda-beda.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X