Normalkah Tekanan Darah Tinggi di Pagi Hari?

- Jumat, 20 September 2019 | 14:12 WIB
ilustrasi/pixabay
ilustrasi/pixabay

Sebagian orang pasti pernah mengalami tekanan darah tinggi padahal baru bangun. Angka tekanan darah ini bisa saja mencapai 130/80 mmH, padahal tidak mengidap hipertensi (140-159/90-99 mmHg). Lantas apakah ini masih normal?

Dr Yuda Turana, SpS(K) selaku Anggota Dewan InaSH mengatakan selama jantung dalam keadaan sehat, tekanan darah dikatakan masih normal selagi tidak lebih dari 140 mmHg.

-
ilustrasi/pixabay

 

"Selama jantung sehat, enggak ada kelainan jantung, ada variasi tekanan darah. Pagi atau siang, selama variasi itu tidak lebih dari 140 mmHg," ujarnya.

Menurut Yuda, tekanan darah seringkali terjadi pada malam hari dan biasanya berada pada angka 120/70 mmHg atau sistolik 110 mmHg. Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh yang rileks. Lalu pada pagi hari tiba-tiba tekanan darah naik ke angka 135/85 mmHg.

"Tetapi kalau saat tidur rileks, besok pagi tekanan darah jadi 160 mmHg ini harus hati-hati. Tetapi kalau tadinya 110 mmHg, 130 atau 135 mmHg variasinya itu bagian dari variasi yang kita sebut normal," ucapnya.

Serangan fajar atau yang biasa disebut morning surge terjadi saat tekanan darah sistolik lebih dari batas normal yaitu 135 mmHg atau 140 mmHg. Kondisi ini bisa berakibat buruk pada organ tubuh yang memiliki pembuluh darah, termasuk ginjal.

-
ilustrasi/pixabay

 

Agar tidak terjadi hal seperti itu, Yuda menyarankan terutama bagi penderita hipertensi untuk memeriksakan tekanan darahnya secara rutin setiap pagi dan malam hari di rumah atau di klinik.

Pemeriksaan yang dilakukan di rumah bisa membantu mendeteksi hipertensi terselubung dan hipertensi jas putih. Hipertensi jas putih sendiri adalah keadaan seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi saat bertemu dengan tenaga medis atau berada di lingkungan medis.

-
ilustrasi/pixabay

 

Di Indonesia sendiri, berdasarkan dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 34,1 persen dari populasi orang dewasa dan menjadi penyebab utama gagal ginjal yang akhirnya berujung pada cuci darah.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X