Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut pada anak, yang berusia 6 bulan hingga 18 tahun.
Hingga hari ini, total pasien yang tercatat berjumlah 269. Sebanyak 157 di antaranya meninggal dunia, 73 dalam perawatan, dan 39 lain dinyatakan sembuh.
Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Mohammad Syahril menjelaskan, 269 kasus tersebut tersebar di 27 provinsi. Sementara provinsi dengan jumlah kasus terbanyak antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan Bali.
Baca Juga: Makin Melejit, Gagal Ginjal Akut Misterius di RI Capai 269 Kasus
"Pada 24 Oktober, ada kenaikan 18 kasus. Namun yang betul-betul baru berjumlah tiga kasus. Kemudian yang 15 baru dilaporkan terjadi pada akhir September dan awal pertengahan Oktober," ujar dr Syahril dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/10/2022).
Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak
Melihat dari peningkatan tersebut, Kemenkes RI mengungkapkan, beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak. Antara lain:
- Diare
- Muntah
- Demam selama 3 – 5 hari
- Batuk & Pilek
- Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali
Baca Juga: Dulu Gagal Ginjal Akut Pada Anak Tidak Merebak, Ini Penjelasan Kemenkes
Dalam upaya penanganan kasus, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjadikan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita sebagai rumah sakit rujukan.
