Wabah virus korona terus meluas hingga ke 28 negara. Hingga hari ini, Kamis (6/2/2020), tercatat 28.018 kasus penyebaran dengan total kematian sekira 564 di seluruh dunia.
Ditetapkannya virus yang disebut 2019-nCOV sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kondisi darurat kesehatan yang mengancam dunia, membuat banyak pihak melakukan langkah preventif guna mengurangi transmisi virus agar tidak semakin parah.
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) memberi rekomendasi terkait langkah preventif memutus rantai infeksi melalui personal hygiene.
“Upaya pencegahan yang pertama adalah jangan panik. Tetap tenang dan ikuti rekomendasi dari pihak yang sudah dipercaya,” ujar Ketum Pengurus Pusat PDPI, dr. Agus Dwi Susanto, Sp.p(K), FSIR, FAPSR dalam edukasi kesehatan bertema “Pentingnya Kebersihan Diri dan Saluran Pernapasan untuk Cegah dan Putus Rantai Infeksi Virus Korona” by Mundipharma Indonesia, di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi penularan virus adalah dengan meningkatkan kebersihan diri, termasuk memperhatikan kebersihan tangan, saluran pernapasan dan keamanan makanan yang hendak dikonsumsi.
“Tangan menjadi media penularan infeksi yang paling sering. Kalau tangan ini tidak bersih saat menyentuh mata atau hidung, maka bisa menjadi penularan penyakit. Jadi tangan harus bersih dengan rajin mencuci tangan dengan sabun yang mengandung antiseptik minimal 20 detik sesuai dengan anjuran WHO,” ujarnya.
Selain itu, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk dengan bahu, konsumsi buah dan sayur minimal 3 kali sehari dan konsumsi makanan bergizi juga merupakan upaya yang paling direkomendasikan saat ini.
