Cowok-cowok Wajib Tau! Pakai Celana Terlalu Ketat Bisa Pengaruhi Kualitas Sperma

- Sabtu, 11 Maret 2023 | 10:15 WIB
Ilustrasi pria pakai celana ketat bisa pengaruhi sperma (Freepik)
Ilustrasi pria pakai celana ketat bisa pengaruhi sperma (Freepik)

Dokter spesialis andrologi dan seksologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana dr. Silvia W. Lestari Sp.And, menjelaskan pengunaan celana ketat dan berbahan keras bisa mempengaruhi kualitas sperma pada pria.

"Karena dia letaknya di luar, ada pengaruh dari penggunaan pakaian yang ketat, pakaian dalam kah atau celana panjang dari bahan yang keras seperti jeans," ungkap dr Silvia, dalam diskusi tentang faktor sperma pada infertilitas pria, Jumat (11/3/2023).

Selain itu, penggunaan celana ketat bisa menekan organ reproduksi pria, sehingga mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan.

Baca juga: Studi Sebut Pria Bisa Alergi Sperma Sendiri, Gejalanya Batuk hingga Demam

Dr Silvia menambahkan, gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol juga tidak dianjurkan, karena bisa mempengaruhi kualitas sperma.

Di samping itu, ada beberapa olahraga yang tidak disarankan untuk dilakukan karena mempengaruhi kesehatan organ reproduksi pria.

"Biasanya selain sepeda juga tidak dianjurkan melakukan olahraga yang meningkatkan beban perut, seperti sit up atau angkat beban, jadi yang aman berupa jalan, lari atau berenang," ucap dr Silvia.

Guna menjaga kualitas sperma tetap baik, pria sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi dan juga mengandung protein tinggi serta mengandung antioksidan. Makanan itu bisa berupa ikan, ayam, telur dan sayur serta buah-buahan.

Namun, pengolahan dari makanan tersebut juga perlu diperhatikan karena kualias sperma juga berpengaruh pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari, seperti tidak digoreng atau tidak dibakar.

"Dianjurkan pengolahannya direbus, dipepes (kukus), dibuat sup atau ditumis, itu akan menghasilkan sel benih sperma dan DNA yang utuh dan bisa menghamili," katanya.

-
Ilustrasi pria pakai celana ketat bisa pengaruhi sperma (Freepik)

Baca juga: Mitos Oleskan Sperma Bisa Atasi Jerawat hingga Cegah Penuaan Kulit Wajah, Ini Faktanya!

Dr Silvia mengatakan, kualitas sperma tidak bisa dilihat dari kasat mata, jadi harus diperiksa menggunakan mikroskop. Karena, tanpa sadar gangguan hormon terutama pada pria tidak bisa dideteksi tanpa analisa sperma.

Bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya memperbaiki pola hidup sehat dan melalukan pemeriksaan sedini mungkin agar bisa diobati jika ada gangguan hormon reproduksinya.

"Perbaikan sperma akan terjadi dalam waktu 3-6 bulan, bersamaan dengan istri dan dokter obgyn apakah ada endometriosis atau PCOS, jadi yang dilakukan peningkatan kualitas sperma, peningkatan kualitas sel telur, dan penyakit penyerta yang bisa mempengaruhi kualitas telur atau embrio nantinya," kata Silvia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X