Debora Imanuella, yang menjabat sebagai Staf Khusus Kesekjenan Bidang Komunikasi dan Pengembangan Industri Kreatif Esports PBESI, mendorong para atlet esports putri untuk lebih luas lagi berkompetisi secara profesional.
"Player perempuan harus membuktikan dan berkontribusi kepada timnya bahwa mereka bisa. Penting bagi mereka untuk tidak membatasi diri mereka sendiri dengan turnamen khusus (pemain) ladies saja, tapi juga major tournament," kata Debora saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: PBESI Jelaskan Skema Seleknas PUBG Mobile Solo SEA Games 2023: Publik Bisa Ikut Seleksi!
Lebih lanjut, ia mengatakan PBESI mendukung inklusivitas di olahraga tersebut. Menurutnya, jumlah atlet esports profesional perempuan masih tidak sebanyak atlet esports laki-laki, meskipun minat gaming di kalangan kaum perempuan cenderung tumbuh di Indonesia.
"Kami mendukung inklusivitas. Kami tidak memandang seseorang berdasarkan gender, namun kemampuannya, karena game untuk semua. Perempuan punya potensi besar untuk menjadi kontributor pengembangan esports di Indonesia," sambungnya.
Ketika ditanya mengenai tantangan terbesar dalam menumbuhkan keterlibatan pemain esports perempuan Indonesia, Debora menilai hal tersebut masih dipengaruhi adanya diskriminasi, bahkan mulai di kalangan komunitas.
Menurutnya, diskriminasi yang terjadi lebih ke komunitas yang masih belum mau terbuka dengan pemain perempuan dan cenderung memandang rendah.
"Bicara diskriminasi perempuan, rasanya ada di semua industri, ya. Dan kami dari PBESI sendiri kami bertugas untuk menekan adanya diskriminasi seminim mungkin, misalnya dengan melakukan sosialisasi dan memunculkan tokoh-tokoh perempuan (di ekosistem esports)," jelas Debora.
Baca Juga: PBESI Spill Foto Bareng, Zeys x Adi is Real?
Lebih lanjut, Debora mengatakan upaya untuk meningkatkan talenta perempuan di esports adalah dengan lebih memberikan dukungan dan melibatkan mereka di turnamen-turnamen besar. Selain itu, dia memandang perlu kerja sama dengan pihak-pihak terkait.
"Talentanya sedikit, sehingga penting untuk ada wadah kerja sama dan memikirkan bagaimana caranya kita mendukung ekosistem esports di Indonesia lebih inklusif," pungkasnya.