Google Stadia Disebut Sebagai Layanan yang 'Gagal Total', Kenapa?

- Rabu, 11 Desember 2019 | 19:40 WIB
photo/Pocket-lint
photo/Pocket-lint

Google beberapa waktu yang lalu telah resmi meluncurkan layanan cloud gaming miliknya yaitu Google Stadia di beberapa negara. Saat ini pengguna sudah dapat merasakan layanan Google Stadia tersebut.

Memang layanan cloud gaming sendiri sangat berpotensi untuk menggantikan perangkat console seperti Xbox dan juga PlayStation. Namun jika dilihat saat ini, tampaknya layanan tersebut masih belum siap untuk diluncurkan secara komersial.

Pasalnya banyak pengguna Google Stadia yang mengatakan bahwa layanan tersebut sangat buruk dan masih belum siap untuk diluncurkan. Mereka banyak mengalami masalah ketika menggunakan layanan tersebut.

Pertama, para pengguna tentu harus memiliki koneksi internet yang stabil serta cepat untuk memainkan game di Google Stadia. Bahkan bandwidth yang diperlukan juga tergolong sangat besar jika digunakan dalam waktu 1 bulan.

Kemudian latency yang tidak menentu menjadi masalah utama para pengguna Google Stadia. Bahkan dengan koneksi internet yang stabil dan cepat, para pengguna masih sering merasakan delay dan juga freezing ketika bermain game.

Selain itu kualitas 4K yang dihadirkan oleh Google Stadia tidak sepenuhnya benar. Pasalnya tidak mungkin ada teknologi cloud streaming yang dapat menghadirkan kualitas 4K kepada para pengguna. Di Stadia, Google hanya melakukan upcaled dari resolusi 1440p menjadi 4K.

Namun karena baru dirilis, tentu Google masih belum begitu paham tentang hal tersebut sehingga mereka akan terus mengembangkan Google Stadia untuk menjadi layanan cloud gaming yang lebih baik lagi ke depannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Streamer Terkenal Ninja Umumkan Idap Kanker Kulit

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:36 WIB
X