Kisah Inspiratif Penjual Bakmi Medan Bangun Usaha dari Kamar Kosan 2x2 Meter

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 16:11 WIB
Rahmat, pemilik warung J’geer (Dok. Kredivo)
Rahmat, pemilik warung J’geer (Dok. Kredivo)

Tidak ada yang tidak munngkin. Setiap usaha pasti ada hasil. Seperti kisah Ramadhan Saputra, pemilik Warung J’geer. Pria yang akrab disapa Rahmat itu, memulai usaha warung Bakmi Medannya dari kamar kosan yang hanya berukuran 2x2 meter. 

Tentu bukan hal yang mudah bagi Rahmat yang tidak memiliki cukup modal pada saat itu untuk mengembangkan usahanya. Ia adalah satu dari jutaan pengguna Kredivo yang mampu memanfaatkan kemudahan akses pinjaman untuk merintis usaha dan mewujudkan impiannya. 

Tekadnya untuk memiliki usaha bakmi dimulai pada saat ia diminta untuk memasak di acara ulang tahun anak rekan kantornya. Tak disangka, banyak diantara rekan kantornya yang menyukai dan kemudian memesan bakminya.

 "Sampai suatu ketika, ada orderan sekitar 50 pcs dan itu kewalahan. Semua tempat di kosan saya penuh untuk meletakkan dan memasak orderan, bahkan hingga ranjang. Pokoknya itu saya taruh aja makanan di tempat yang bisa ditempatkan,” ungkap Rahmat. 

Bahkan, kerap kali ia harus memasak secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh pemilik kosannya. Walaupun proses yang dilalui tidak mudah dengan berbagai tantangan, usaha Bakmi Medan Rahmat terus berlanjut hingga beberapa bulan.

Seiring dengan berjalannya waktu, tawaran untuk memasak bakmi ini semakin lama semakin bertambah. Saat itulah muncul tekad di benak Rahmat untuk semakin mengembangkan usahanya. Hingga pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk menyewa sebuah tempat usaha secara bulanan, bermodalkan dari gaji yang disisihkan setiap bulan. 

Rahmat bahkan merenovasi tempat usaha tersebut seorang diri. Persiapan mengembangkan usaha bakminya pun semakin lengkap dan siap, setelah Rahmat membeli berbagai peralatan masak dari sisa tabungannya tersebut.

-
Warung J’geer milik Rahmat (Dok. Kredivo)

Akan tetapi, modal yang ia miliki dari gaji yang disisihkan per bulannya masih belum cukup untuk menutupi biaya bahan baku. Uang yang dimiliki sebelumnya sudah dialokasikan untuk biaya sewa tempat usahanya. Hal ini menjadi tantangan lagi bagi Rahmat dalam membutuhkan modal lebih agar dapat membeli bahan-bahan baku tersebut. 

“Sampai sudah siap nih semua sudah bersih, lalu saya pusing. Ini tempat sudah ada, peralatan sudah lengkap, mau mulai tapi modal bahan bakunya bagaimana, modal saya sudah tidak cukup. Saya tidak dapat menunggu bulan depan, karena bulan depan saya sudah harus bayar biaya sewanya,” jelas Rahmat. 

Singkat cerita, Rahmat lantas menemukan sebuah solusi untuk mendapatkan akses pinjaman secara cepat, mudah, namun dengan bunga terjangkau. 

“Saat itu, saya masih bertanya-tanya kepada diri saya sendiri apakah sanggup nanti ke depannya dapat melunasi pinjaman tunai ini. Namun, karena saya sudah sangat ingin bertekad untuk terus melanjutkan usaha bakmi ini, saya beranikan diri untuk memulai pinjaman. Ternyata, proses pengajuan pinjamannya sangat mudah hingga saya langsung mendapatkan penyaluran dana tersebut secara cepat,” ujar Rahmat ketika membagikan ceritanya kepada Kredivo.

Uang yang didapat dari hasil pinjaman tunai, digunakan oleh Rahmat untuk membeli bahan baku seperti mie, telur, minyak, dan sebagainya. Hal ini membuat usaha Rahmat mulai berjalan dan pembeli makin berdatangan. Namun, ia juga menyadari bahwa bahan baku yang dimiliki masih kurang dan tempat yang ia miliki belum mempunyai kursi dan meja. 

“Saya memberanikan diri kembali untuk melakukan pinjaman tunai untuk kedua kali nya dengan Kredivo, demi modal memenuhi kebutuhan bahan baku dan peralatan kursi dan meja bagi pelanggan. Dan akhirnya, hingga sekarang Alhamdulillah usaha saya terus berjalan dengan lancar ditambah dengan pelanggan yang tak pernah sepi,” tambah Rahmat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X