Untuk cita rasa, kuliner pedesaan emang enggak bisa diadu. Misalnya Warung Rujak Uleg Mbah Yem di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ini.
Dari namanya saja, pengunjung bakal kepikiran kalau kuliner yang satu ini memang punya cita rasa pedesaan: alami, tanpa pengawet. Pokoknya enggak neko-neko.
Rujak Uleg Mbah Yem enggak pernah sepi pembeli. Ada saja pengunjung yang sili berganti pingin merasakan rujak yang diuleg secara alami ini.
BACA JUGA: Wajib Mampir Nih! Penny Lane, Tempat Brunch Estetik Di Canggu Bali
Kalau soal rasanya emang enak banget. Di lidah bumbung terasa. Lauk pauk yang dicampur dengan rujak pun juga bisa di custom sama pengunjung.
Yang unik dari Rujak Uleg Mbah Yem, juga disediakan didih, atau darah hasil sembelihan ayam yang sengaja dimasak. Para pengunjung juga ada yang biasa menyantap didih tersebut.
Bicara soal harga yang dipatok juga enggak bakal mengurus kantong, kok. Cukup mengeluarkan uang Rp 7 ribu, pengunjung sudah bisa mendapatkan satu porsi rujak.
Sementara itu, kalau pingin nambah gorengan, harus merogoh uang Rp 1 ribu. Cukup memuaskan dahaga terhadap masakan pedesaan.
Nur Aziz (23), salah satu pelanggan Rujak Mbah Yem bilang, kalau dia sudah langganan warung tersebut sejak lama. Dia beralasan, kalau rasa yang ditawarkan warung rujak tersebut nomor wahid.
"Rasanya di sini enggak bisa diadu. Biasa saya bungkus untuk orang rumah. Teman-teman yang lain juga biasa saya ajak ke sin untuk merasakan rujaknya," kata Nur Aziz, Minggu (23/4/2023).
Rujak ulek lontong Mbah Yem di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
BACA JUGA: Melirik Malioboro, Destinasi Wisata yang Pas saat Berkunjung di Yogyakarta saat Lebaran
Artikel Menarik Lainnya:
