Pernah enggak, kita suka sama satu tempat makan yang mungkin sebenarnya tempatnya tidak mewah, makanan atau minumannya sederhana, yang jual juga sudah turun temurun dan terkenal sejak lama? Gimana ya rasanya, kalau tempat favorit kita itu tiba-tiba tutup permanen? Pasti akan sulit dapetin rasa sang legenda lagi di tempat lain.
Mungkin itu yang dirasakan para pelanggan setia dari Dawet Pak Mbolon, sebuah kedai dawet legendaris yang selalu hadir di Pekan Raya Sekaten di Alun-alun Utara dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahun.
Dawet Pak Mbolon sendiri adalah favorit para bangsawan di Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran sejak dulu. Nama Pak Mbolon sendiri diambil dari Desa Mbolon, sebuah sentra pedagang dawet yang terletak 15 kilometer sebelah barat kota Solo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karangayar.
Para penjual dawet-dawet Desa Mbolon ini selalu hadir di perayaan seperti Sekaten, Maleman (pasar malam) dan Cembrengan (selamatan giling pabrik gula).
Dalam 3 tahun terakhir, masih tercatat 3 warung dawet Pak Mbolon yang masih turut hadir dalam perayaan. Namun tahun ini, hanya tersisa 1 kedai Dawet Pak Mbolon yang masih bertahan karena tersisih dengan berbagai penjual minuman kekinian di sekitarnya.
Rasa dari Dawet Pak Mbolon tak pernah berubah sejak dulu. Santan segar yang diberi gula, cendol, telasih dan tape ketan bikin ngiler buat disantap di tengah-tengah keramaian dan panasnya perayaan.
Artikel menarik lainnya:
- Terlihat Utuh Namun Terasa Sunyi, Seperti Ini Kondisi Rumah Masa Kecil Presiden Jokowi
- Nyentrik! Ibu-ibu di Inggris Raya Piknik di Kastil Pakai Batik dan Kebaya, Ini Alasannya
- Viral! Mr Nanang, Penjual Cincau Asal Bogor yang Jago 9 Bahasa, Salah Satunya Slovakia
- Misteri Makam di Tengah Jalanan Purwokerto, Gak Bisa Dipindahkan Sampai Jadi Nama Jalan
- Bukan Nasi Pedas, Tapi Turis Rela Antre di Warung Siam Ubud Demi Seporsi Menu Ini!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.