Berkunjung ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sayang rasanya kalau enggak mencicipi ayam panggang khas Desa Jatipuro, yaitu Ayam Panggang Mbok Denok.
Warung makan yang sudah menyaji sejak tahun 1996 ini, masih mengolah ayam panggang andalannya secara tradisional, yakni menggunakan kuali tanah liat dan kayu bakar, bukan kompor gas.
Cita rasa yang dihadirkan dari proses masak tersebut, yang bikin ayam panggang ini berbeda dan melekat di lidah para penikmat.
Dendi Rusmadi, sang pemilik warung selalu turun tangan mengolah ayam panggang di dapur warung.
Selain menyiapkan kayu bakar, Dendi juga memilih sendiri ayam kampung sebelum diolah. Ayam kampungnya juga harus yang masih muda, biar mudah dibelah dan bumbunya mudah meresap sempurna.
Ayam yang telah dibelah membujur di bagian dadanya seperti bekakak, kemudian ditusuk menggunakan batang bambu, lalu dipanggang.
Nah, proses berikutnya yang paling khas dan enggak ada duanya, yakni ayam dimasak di dalam kuali tanah liat yang sudah dipanaskan dengan kayu bakar.
Setelah matang kecoklatan, barulah ayam dimasukan ke dalam bumbu rempah matang. Belum selesai, ayam berlumur rempah dipanggang kembali di dalam kuali selama beberapa menit.
Hmm..kebayang dong betapa rempahnya meresap saat disajikan. Cita rasanya juga khas banget, gurih dan manis, tapi berbeda dengan ayam panggang kebanyakan.
Seporsi ayam panggang utuh, disajikan dengan nasi hangat, berteman lalapan segar dan sambal terasi atau sambal bawang, sesuai selera kamu.
Menurut Dendi, ayam panggang buatannya merupakan resep turun temurun, dengan bumbu racikan rahasia dari generasi sebelumnya. Karena banyak diburu penggila ayam panggang, dalam sehari warung ini bisa mengolah 50 ekor ayam kampung.
"Jadi di tempat ayam panggang kita ini juga bisa disebut pelopor yang utama di Desa Jatipuro pada waktu itu. Sebelumnya ibu saya hanya menerima pesanan saja sejak saya kecil," ungkap Dendi.
Nah, selain tekstur ayam yang empuk dan cita rasa yang otentik, pelanggannya biasa balik lagi karena sensasi bersantapnya yang unik. Sebab, penikmat ayam panggang bisa makan di dapur warung, sambil melihat hiruk pikuk kesibukan dapur memanggang ayam.
Kepulan asap kayu bakar dan harum rempah dari panggangan ayam, yang justru bikin selera makan bertambah.