Tradisi Kue Kering Saat Lebaran yang Ternyata Warisan Kolonial Belanda

- Senin, 17 April 2023 | 19:11 WIB
Kue kering. (Z Creators/Vivi Sanusi)
Kue kering. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Penjajahan masa Belanda membawa pengaruh di berbagai bidang, tak terkecuali pada kuliner Indonesia. Sebelum masuknya Belanda ke Indonesia, masyarakat Muslim di tanah air merayakan Idul Fitri dengan sajian kue khas dari daerahnya masing-masing seperti rengginang, opak ataupun apem.

Interaksi sosial budaya pada abad ke 19 antara masyarakat bumiputera dengan orang Belanda, turut memengaruhi tradisi hidangan kue kering. Hal itu bisa dilihat dari namanya yang sudah dipastikan bukan berasal dari Indonesia.

Faktor lain yang menyebabkan kue kering mulai menjadi tradisi suguhan saat Lebaran, karena bisa menunjukkan derajat sosial seseorang pada masa itu. Selain itu kue kering bisa bertahan lama dan awet daripada kue-kue tradisional yang terbuat dari tepung beras atau ketan yang lengket dan cepat basi.

Baca Juga: 3 Aneka Kue Kering Lebaran Tanpa Mixer dan Oven, Mudah!

Berikut 4 kue warisan jaman kolonial Belanda yang populer menjadi sajian saat Lebaran:

1.Nastar

Nastar merupakan gabungan kata dalam bahasa Belanda,ananas yang berarti nanas dan taartjes yang berarti kue. Nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda yang dibuat dengan isian selai blueberry, apel ataupun stroberi. Karena di Indonesia sulit menemukan buah-buahan tersebut, akhirnya ditemukan nanas sebagai pengganti isian kue.

-
Kue kering nastar. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Awal masuknya ke Indonesia,nastar merupakan sajian kue bagi para bangsawan pada perayaan acara besar atau penting. Namun sekarang siapapun bisa menyajikan kue yang selalu hadir saat Lebaran tiba ini.

2.Kastengel

Kue berbahan keju ini selalu menjadi menu wajib saat Lebaran tiba. Berasal dari Bahasa Belanda kaasstengels, kaas berarti keju dan stengels yang berarti batangan.

-
Kue kering Kastangel. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Adonan keju serta parutan keju di lapisan luar membuat aromanya menjadi khas. Siapa sangka di Belanda, kastengel bukanlah kudapan di saat hari raya. Kastengel justru menjadi alat barter sebagai pengganti mata uang, karena komposisinya memakai keju mahal sehingga dianggap makanan yang cukup bergengsi.

Masuknya kastengel ke Indonesia karena akulturasi budaya dan kuliner. Dahulunya kastengel adalah suguhan di rumah pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi wanita pribumi. 

Di negeri asalnya kastengel dibuat panjang 30 sentimeter mirip roti baguatte asal Perancis yang disantap dengan sup atau dipotong kecil sebagai pelengkap salad. Masuk ke Indonesia, kastengel dibuat kecil-kecil menyesuaikan loyang dan oven yang ada di Indonesia.

3.Lidah Kucing

Selain nastar dan kastengel, lidah kucing juga sangat populer menjadi pengisi toples kue saat Lebaran tiba. Bentuknya yang tipis panjang dengan rasa renyah dan gurih manis menyerupai lidah kucing.

-
Kue kering Lidah Kucing. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Di Belanda kue ini bernama kattentongen yang berarti lidah kucing. Kue ini awalnya populer di Perancis pada abad ke 17, lalu dibawa ke Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda.

4.Kue Semprit

Kue semprit juga begitu familiar menjadi kue Lebaran. Kue yang berbentuk seperti bunga ini mempunyai rasa manis dan menggugah selera.

-
Kue Semprit. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Kue Semprit yang berasal dari Jerman ini dibawa ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Bernama asli Spritzgeback atau Spritz Cookies karena cara membuatnya seperti disemprot. Kue ini ternyata tercipta dari ketidaksengajaan seorang koki ketika hendak membuat kue ulang tahun.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resep Tape Ketan Manis Anti Gagal

Kamis, 18 April 2024 | 08:15 WIB
X