Lionel Messi kini dianggap sebagai pesepak bola terbaik dalam sejarah (GOAT) setelah mengantarkan Timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 2022. Meski begitu, mitos soal Messi yang dikabarkan diberi zat terlarang oleh Barcelona masih beredar luas di masyarakat.
Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa Lionel Messi kecil mengalami penyakit langka kekurangan hormon. Hal ini lantas membuat tubuh Messi terhambat pertumbuhannya, sehingga lebih kecil dibanding anak-anak lain seusianya.
Sebuah kabar lantas beredar bahwa tim dokter Barcelona memberi zat terlarang untuk membantu Messi di awal kariernya guna bisa bersaing dengan para pemain lain. Ini lantas menjadi hal yang mesti ditelusuri kebenarannya.
Diketahui Messi bergabung dengan Barcelona saat usianya 13 tahun. Momen itu terjadi pada Desember 2000 kala Charly Rexach yang menjabat sebagai Sekretaris Teknis Barcelona memberikan kontrak kepada Messi di atas sebuah tisu.
Baca Juga: Sergio Busquets Ditawari Rp292 Miliar untuk Tinggalkan Barcelona
Pada awalnya pihak klub merasa keberatan dengan perekrutan ini. Pasalnya, Messi mengalami kekurangan hormon, sehingga Barcelona harus mengeluarkan biaya lebih untuk membantu pengobatannya. Namun, Rexach mampu meyakinkan para petinggi klub untuk melakukan perekrutan ini.
Ya, pada akhirnya Barcelona membiayai perawatan medis Messi ini. Perawatan ini melibatkan suntikan hormon pertumbuhan (HGH) untuk mengobati kondisi yang dikenal sebagai GHD atau lebih umum, bertubuh pendek idiopatik.
Baca Juga: Kisah Tragis Andres Escobar: Ditembak Mati Usai Cetak Gol Bunuh Diri di Piala Dunia
Biaya pengobatan Messi itu tidaklah murah. Barcelona mesti mengeluarkan uang USD900 per bulan. Kondisi inilah yang membuat klub-klub Argentina seperti River Plate dan Newell's Old Boys batal mengontrak Messi meski La Pulga punya skill olah bola yang luar biasa.
Penggunaan HGH sendiri sebetulnya dilarang dalam dunia olahraga. Namun, dalam kasus Lionel Messi ada sejumlah hal yang diperhitungkan. Messi pun terpaksa menggunakan HGH untuk alasan kesehatan.