Dalam sejarah Romawi kuno, kita mengenal yang namanya gladiator atau sosok yang berperang di dalam arena sebagai hiburan. Ternyata, figur ini bukan hanya dilakukan oleh para pria loh, melainkan juga oleh wanita dengan memiliki hak-hak istimewa.
Baca Juga: Koloseum Roma, Saksi Bisu Pelaku Kriminal Dieksekusi dengan Sadis di Masa Romawi Kuno
Memiliki sebutan gladiatrix, gladiator wanita mulai diperkenalkan dalam ajang gladiator di Colosseum Romawi pada awal tahun 264 SM. Dalam teks-teks lama, disebutkan bahwa gladiator wanita ini hanya akan muncul di acara-acara tertentu saja.
Dikutip dari Ancient of Greek, undang-undang tentang gladiator wanita rupanya dilarang oleh Kaisar Septimius Severus lantaran wanita tak boleh terlibat dalam peperangan.
Namun trend gladiator ini kemudian tetap dipaksakan oleh lantaran dianggap sebagai motivasi kepada masyarakat Romawi dan juga kekuatan afrodisiak, sehingga dianggap sangat berharga.
Salah satu kisah gladiator wanita yang amat terkenal di Romawi ialah ibu Nero, yang dihormati saat kematiannya oleh sang anak. Dalam memperingati kematian sang ibu, Nero melakukan sebuah pertunjukan di mana ada gladiator wanita dan pria yang saling melawan penjahat dan juga binatang sampai mati.
Baca Juga: Flamma dari Suriah, Gladiator Ternama dan Menakutkan di Arena
Hal ini diharapkan bahwa tak hanya pria, wanita juga diminta untuk siap tempur dan melawan kemungkinan-kemungkinan yang bisa mengancam hidup mereka.
