Pertarungan Gladiator Bukti Orang Romawi Tak Takut Mati, Ajal Ditentukan Tangan Sendiri

- Rabu, 19 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Pertarungan gladiator dianggap sebagai olahraga hiburan bagi orang-orang Romawi (Jean-Léon Gérôme/Phoenix Art Museum)
Pertarungan gladiator dianggap sebagai olahraga hiburan bagi orang-orang Romawi (Jean-Léon Gérôme/Phoenix Art Museum)

Bangsa Romawi gemar membangun colosseum yang luar biasa megah untuk menggelar pertandingan gladiator. Bagi mereka pertarungan bersenjata yang menumbalkan nyawa itu buatlah sekadar hiburan tetapi identitas diri.

Dikutip dari Ancient Origins, orang-orang Romawi disebutkan sangat sadar kematian. Mereka diajari untuk tidak takut mati, dan mengutamakan memilih cara mati sendiri.

Bahkan angka kematian tercatat tinggi di Romawi kuno. Jadi, daripada mati karena kelaparan atau penyakit, mati sebagai gladiator jauh lebih menarik.

Karena itulah mereka menggelar pertarungan gladiator. Olahraga berdarah ini diadakan di sebuah arena dan ditawarkan sebagai tontonan publik. Para gladiator yang dilatih secara profesional akan bertarung satu sama lain di arena itu sampai mati.

Sejarah Gladiator

-
Ilustrasi gladiator Romawi (Ancient Origins)

Dalam sejarahnya, Julius Caesar memperingati kematian ayahnya dengan menjadi tuan rumah Pertandingan Gladiator. Di ajang tersebut 320 pasang gladiator berpartisipasi.

Caesar menunjukkan kekuatannya lagi dengan menjadi tuan rumah lebih banyak permainan gladiator ketika putrinya, Julia, meninggal saat baru dilahirkan. Caesar membiarkan banyak tentaranya sendiri terbunuh di arena.

Baca juga: Jadi Kaisar Romawi, Peluang Matinya Lebih Tinggi dari Gladiator, Jabatan Bertaruh Nyawa

Permainan gladiator segera berubah menjadi demonstrasi kekuasaan bagi para kaisar Romawi.

Kaisar Claudius, misalnya, memerintahkan agar leher para gladiator yang kalah digorok. Dia ingin melihat ekspresi wajah mereka saat mereka mati.

Gladiator Bukan Orang Sembarangan

-
Ilustrasi gladiator Romawi (Ancient Origins)

Gladiator bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah petarung profesional di Romawi kuno yang akan bertarung satu sama lain dan bahkan bertarung melawan binatang sampai mati di arena.

Beberapa gladiator sukarela menjalankan perannya. Mereka tertarik dengan popularitas dan kekayaan atau keuntungan finansial yang besar jika berhasil memenangkan permainan ini.

Baca juga: Mukjizat Darah Gladiator bagi Orang Romawi Kuno, Diminum Bisa Mengobati Penyakit Epilepsi

Kemudian, tawanan perang, budak, dan penjahat dipaksa untuk berpartisipasi dalam olahraga berdarah ini sebagai bentuk eksekusi publik. 
Jika mereka menang, berarti mereka masih berhak bertahan hidup.

Para pria bebas, seperti tentara yang dipecat, orang buangan sosial, dan bahkan wanita juga bisa menjadi gladiator. Bahkan, publik Romawi juga menyaksikan pertempuran para bangsawan di arena.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X