Direktur Jenderal WHO Minta Transparasi China Soal Data Mentah Asal Usul Pandemi COVID-19

- Jumat, 16 Juli 2021 | 14:50 WIB
Sampel COVID-19. (photo/Ilustrasi/Pexels/Chokniti Khongchum)
Sampel COVID-19. (photo/Ilustrasi/Pexels/Chokniti Khongchum)

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakanj pada 15 Juli bahwa penyelidikan asal usul pandemi COVID-19 di China pun terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana dan mendesak itu agar lebih transparan. 

Sebuah tim yang dipimpin WHO menghabiskan sekitar 4 minggu berada di sekitar dan pusat kota Wuhan dengan para peneliti dari China dan mengatakan dalam laporan bersama pada bulan Maret bahwa virus itu mungkin telah ditularkan kelelawar ke manusia melalui hewan lain. Melihat hal itu, Direktur Jenderal WHO yaitu Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan komentarnya. 

"Kami meminta China untuk transparan dan terbuka serta bekerja sama," ungkapnya.

"Kami berutang kepada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi," jelasnya. 

China mengatakan teori bahwa virus mungkin telah lolos dari laboratorium Wuhan "tidak masuk akal" dan berulang kali mengatakan "mempolitisasi" masalah ini akan hambat proses penyelidikan. Tedros akan memberikan penjelasan singkat pada 194 negara anggota WHO pada Jumat mengenai studi fase kedua yang diusulkan. Ini diungkapkan oleh pakar darurat utama WHO yaitu Mike Ryan. 

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan rekan-rekan China kami dalam proses itu dan direktur jenderal akan menguraikan langkah-langkah untuk negara-negara anggota pada pertemuan besok, pada hari Jumat," ungkapnya kepada wartawan.

Menteri Kesehatan Jerman yaitu Jens Spahn yang mengadakan pembicaraan dengan Tedros, mendesak China untuk mungkinkan penyelidikan asal-usul pandemi COVID-19 berlanjut, dengan mengatakan lebih banyak informasi yang diperlukan. 

Spahn juga mengumumkan sumbangan 260 juta Euro untuk program ACT-Accelerator WHO yang bertujuan untuk memastikan seluruh dunia, termasuk dengan negara-negara miskin, menerima vaksin COVID-19 dan tes.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X