WHO Ungkapkan Negara Kaya Tidak Boleh Pesan Suntikan Booster COVID-19, Ini Alasannya!

- Rabu, 14 Juli 2021 | 14:56 WIB
Suntikan vaksinasi COVID-19. (photo/Ilustrasi/REUTERS/Tiksa Negeri)
Suntikan vaksinasi COVID-19. (photo/Ilustrasi/REUTERS/Tiksa Negeri)

Negara-negara kaya dilaporkan seharusnya tidak pesan suntikan booster untuk populasi mereka yang divaksinasi, sementara untuk negara lain belum menerima vaksin COVID-19. Pernyataan ini langsung diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. 

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata bahwa kematian kembali meningkat akibat pandemi COVID-19 varian Delta yang dominan, dan banyak negara belum menerima dosis vaksin yang cukup untuk melindungi petugas kesehatan mereka. Melihat hal itu, Tedros memberikan komentarnya. 

"Varian Delta menyebar di seluruh dunia dengan kecepatan tinggi, mendorong lonjakan baru dalam kasus dan kematian Covid-19," ungkap Tedros dalam pengarahan, mencatat bahwa varian yang sangat menular, pertama kali terdeteksi di India, kini telah ditemukan di lebih banyak negara. dari 104 negara.

"Kesenjangan global dalam pasokan vaksin Covid-19 sangat tidak merata dan tidak merata. Beberapa negara dan wilayah sebenarnya memesan jutaan dosis booster, sebelum negara lain memiliki pasokan untuk memvaksinasi petugas kesehatan mereka dan yang paling rentan," lanjutnya.

Dia memilih pembuat vaksin Pfizer dan Moderna sebagai pihak perusahaan yang bertujuan memberikan suntikan booster di negara-negara di mana sudah ada tingkat vaksinasi tinggi. Tedros mengatakan mereka seharusnya mengarahkan dosis mereka ke COVAX, program berbagi vaksin terutama untuk negara-negara berpenghasilan menengah ke miskin. 

Di sisi lain, Kepala Ilmuwan WHO yaitu Soumya Swaminathan berkata bahwa badan kesehatan global sejauh ini belum lihat adanya bukti yang menunjukkan bahwa suntikan booster diperlukan untuk mereka yang telah menerima vaksin lengkap. Mike Ryan selaku Kepala Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan memberikan komentarnya akan hal ini. 

"Saat ini, kami mengutuk ratusan juta orang karena tidak memiliki perlindungan." ungkapnya. 

"Kami akan melihat ke belakang dalam kemarahan, dan kami akan melihat ke belakang dengan rasa malu", jika negara-negara menggunakan dosis yang berharga pada suntikan booster, pada saat orang-orang yang rentan masih sekarat tanpa vaksin di tempat lain," kata Ryan.

"Ini adalah orang-orang yang ingin memiliki kue dan memakannya, dan kemudian mereka ingin membuat kue lagi dan memakannya juga," jelasnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X